SEMARANG (Jatengdaily.com) – Tim Densus 88 total menangkap sembilan terduga teroris di Jateng dan Jatim, dalam rangkaian operasi penangkapan Selasa (14/5/2019). Dari sembilan orang tersebut, delapan di antaranya ditangkap di sejumlah daerah di Jateng.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan Densus 88 melaksanakan tindakan preventive strike terhadap pelaku terorisme pada 14 Mei 2019.
“Dilakukan penangkapan terhadap sembilan terduga terorisme. Dari jumlah tersebut delapan orang ditangkap di Jateng dan seorang di Jatim. Semuanya merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD),” katanya di Jakarta Rabu (15/5/2019) sore
.
Hingga kini, tambah Dedi Prasetyo para terduga teroris masih menjalani pemeriksaan. Sedangkan barang bukti yang diamankan handphone, kartu ATM, flashdisk laptop dan satu hard disk serta beberapa catatan pribadi.
Para terduga teroris yang ditangkap yakni:
- AH alias Memet (26) ditangkap di Jalan alternatif Godong Karang Rayung Grobogan, pukul 04.00 WIB
- A alias David (24) ditangkap di Desa Gumpang Kartasura Sukoharjo pukul 05.00 WIB
- IH alias Al (25) ditangkap di pukul 04.40 WIB, ditangkap di Gemolong, Sragen.
- AU alias Al (25), ditangkap di Prambatan Lor, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, pukul 06.51 WIB.
- JM alias Jundi alias Diam (26), ditangkap di Sowan Kidul, Kedung, Jepara pada pukul 09.00 WIB.
- AM alias Farel (26), ditangkap di Gemolong, Sragen, pukul 04.15 WIB.
- AS alias Tatang ditangkap di Toko Kimia Farma, Jalan Veteran, Semarang, pada pukul 03.44 WIB.
- TT alias Darma (45), ditangkap di Toko Kimia Farma, Semarang.
- JP ditangkap di Pasar Sayur Bangunsari, Dolopo, Madiun, Jawa Timur
Pernah ke Suriah
Dari delapan terduga teroris yang ditangkap di Jateng, tujuh orang di antaranya pernah ke Suriah. Menurut Dedi Prasetyo, mereka sebagian juga pernah bergabung dengan ISIS.
Menurut Dedi Prasetyo terduga teroris yang pernah ke Suriah adalah AH alias Memet (26) yang berangkat pada Januari 2015, A alias David (24) serta IH alias Iskandar (27) yang berangkat pada Oktober 2014 dan kembali ke Indonesia pada Agustus 2017.
Selanjutnya, AU alias Al (25) serta AS alias Tatang dan rekannya TT alias Darma (45) yang berangkat ke Suriah pada 2013. Enam orang tersebut bergabung dengan kelompok ISIS di antaranya di bagian logistik yang bertugas melakukan survei dan mengambil dokumentasi pembagian logistik di Suriah.
Sedangkan terduga teroris AM alias Farel (26) pernah berangkat ke Suriah, tetapi tertangkap di Turki dan dideportasi kembali ke Indonesia. Ketika dia mencoba ke Suriah lagi, juga tertangkap lagi di Turki dan dideportasi kembali ke Indonesia.
Para terduga teroris ini sebelum ke Suriah mengikuti latihan fisik dan latihan menggunakan senjata replika. Terduga teroris yang tidak memiliki pengalaman berangkat ke Suriah adalah JM alias Jundi alias Diam (26) yang ditangkap di Jepara, Jawa Tengah serta JP yang ditangkap di Madiun, Jawa Timur.
“Mereka sudah pengalaman, kemampuan dan tentunya memiliki militansi yang lebih dibanding pelaku-pelaku yang pernah ditangkap terdahulu, seperti yang ditangkap di Bekasi,” tutur Dedi Prasetyo. yds
GIPHY App Key not set. Please check settings