PEKALONGAN (Jatengdaily.com) – Banir melanda wilayah Kota Pekalongan dan Kabupaten Batang Jumat (7/2/2020) malam. Akibatnya sebanyak 267 orang sempat mengungsi.
Di Kota Pekalongan, banjir terjadi di Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. Hujan deras mengakibatkan sekitar wilayah Kelurahan Tirto banjir karena lokasinya berdekatan dengan sungai Meduri dan Bremi yang sedang meluap. Dampaknya, seperti dikutip dari laman BNPB, mengakibatkan 267 orang mengungsi ke beberapa tempat pada Jumat malam, seperti ke masjid dan mushola.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan mencatat sebagian besar warga mengungsi di Masjid Al Karomah dengan jumlah 172 orang. Sisanya mengungsi di empat mushola yang tersebar di beberapa titik. BPBD setempat telah melakukan upaya penanganan darurat termasuk pendataan.
Banjir di kelurahan ini dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi dan terjadi sejak Jumat sore hingga malam. Banjir ini dilaporkan BPBD pada Jumat malam, pukul 20.00 WIB.
Masyarakat diimbau terus waspada terhadap potensi ancaman bahaya banjir dan longsor mengingat prakiraan puncak musim hujan di bulan Februari. Warga dapat memantau terus informasi terkait cuaca dan kewaspadaan yang diberikan oleh BMKG, BNPB dan BPBD.
Di Batang akibat hujan deras tebing setinggi sekitar 5 meter menjebol dinding rumah warga Desa Candigugur, Kecamatan Bawang. Material longsor berupa tanah dan batu menimpa dinding belakang rumah milik Maskur, Desa Candigugur, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, hingga jebol.
“Longsor terjadi pada Sabtu petang karena intensitas hujan tinggi. Longsor itu menerjang dinding belakang rumah korban hingga jebol,” kata Kepala Kepolisian Sektor Bawang AKP Muharom, Sabtu. yds
GIPHY App Key not set. Please check settings