JAKARTA (Jatengdaily.com) -Dari data yang ada pada kemkes.go.id per hari ini, Minggu (16/8/2020), terdapat penambahan pasien atau kasus COVID-19 sebanyak 2.081 orang, sehingga menambah kasus positif COVID-19 saat ini mencapai 139.546 orang.
Sedangkan yang sembuh dari corona mengalami penambahan 1.782 orang, sehingga totalnya saat ini yang sembuh mencapai 93.103 orang
Sedangkan untuk kasus meninggal dunia bertambah 79 orang pada hari ini. Jadi, hingga saat ini, total akumulatif 6.150 orang meninggal dunia akibat virus Corona. Sedangkan jumlah suspek mencapai 77.090 kasus.
Kasus Covid-19 di Indonesia telah tersebar di 34 provinsi. Adapun provinsi yang menjadi penyumbang terbanyak adalah DKI Jakarta dengan adanya penambahan 518 kasus. Sedangkan total akumulatif kasus Corona di Jakarta mencapai 29.400 kasus. Disusul Jawa Timur, dengan penambahan kasus sebanyak 488. Sementara total kasus 27.903.
Sementara itu, Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo mengatakan bahwa implementasi daripada perubahan perilaku untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 tersebut adalah melalui disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau kita bisa melakukan perilaku hanya dengan disiplin, disiplin dan disiplin serta patuh pada protokol kesehatan maka kita akan mampu memutus mata rantai penularan,” ujar Doni dalam diskusi bertajuk “Optimis Bangkit dari Pandemi: Kesehatan Pulih, Ekonomi Pulih” bersama Komite Penanganan COVID-19 di Jakarta, Sabtu (15/8/2020).
Menurut Doni, perubahan perilaku disiplin protokol kesehatan akan menjadi kekuatan masyarakat, sebab hingga hari ini belum ditemukan obat COVID-19. Sehingga dalam hal ini, dia meminta agar masyarakat dapat menerapkan perubahan perilaku sampai vaksin dapat diberikan.
“Ini menjadi kekuatan kita, karena sampai hari ini obat COVID-19 belum ada. Vaksin pun baru bisa efektif beberapa bulan ke depan. Sehingga ada banyak kejadian yang mungkin terjadi menjelang vaksin diberikan kepada masyarakat,” jelas Doni.
Adapun kaitan dengan perubahan perilaku ini menurut Doni, adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran kolektif dan peran dari seluruh komponen bangsa.
Dalam hal ini, Doni menekankan akan pentingnya peran kolaborasi pentaheliks berbasis komunitas untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh aspek.
Di sisi lain, Doni mengatakan bahwa 63 persen keberhasilan dalam menangani COVID-19 adalah melalui sosialisasi yang baik dan tepat sasaran kepada masyarakat. Sehingga peran komunikasi publik menjadi hal yang sangat mendasar.
“63 persen keberhasilan kita dalam menangani COVID-19 adalah di bidang sosialisasi. Oleh karenanya peran komunikasi publik adalah hal yang sangat mendasar,” kata Doni.
Doni yang juga menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menekankan pemahaman dan pengertian bahwa COVID-19 berbahaya dan proses seseorang terpapar COVID-19 itu adalah orang lain.
Oleh sebab itu, melalui fungsi edukasi, sosialisasi dan mitigasi ditambah tiga hal penting protokol kesehatan yakni mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, memakai masker dan menjaga jarak harus diimplementasikan dengan baik.
“Harus senantiasa diingatkan. Kalau kita bisa melindungi diri sendiri, maka kita menjadi bagian dari pahlawan kemanusiaan. Karena kita bisa menyelamatkan jiwa manusia,” tegas Doni, dikutip dari laman BNPB. She
GIPHY App Key not set. Please check settings