Pererat Silaturahmi, Ferry Ingatkan Pentingnya Pemberdayaan Desa

Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono berbicara di depan konstituen dalam kegiatan reses di Kebumen. Foto:dok/hms
KEBUMEN (Jatengdaily.com) – Wakil Ketua DPRD Jateng Ferry Wawan Cahyono menekankan mengenai pentingnya pemberdayaan desa. Secara panjang lebar ia juga turut mengingatkan perihal tatanan kenormalan baru saat pandemi Covid-19, di antaranya selalu tertib mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak dan menjaga imunitas tubuh.
Penegasan ini disampaikannya di hadapan warga Kebumen dalam kegiatan reses yang digelar di Dukuh Kemangunan, Desa Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, belum lama ini. Bahkan dalam acara itu telah terbentuk komunitas menamakan diri Sedulur Kang Ferry untuk mempererat silaturahmi di antara mereka.
Dalam penjelasannya, saat ini pemerintah sudah menyiapkan sejumlah program untuk pemberdayaan masyarakat. Program bantuan sosial yang dikucurkan dari pemerintah pusat, provinsi, serta kabupaten/kota perlu mendapatkan perhatian dari masyarakat. Anggaran itu sedapat mungkin bisa digunakan, baik untuk pemberdayaan usaha, jaring pengaman ekonomi, termasuk program bantuan modal bahan baku.
”Bagi pelaku UMKM yang kesulitan mendapatkan bahan baku, bisa mengajukan bantuan tersebut. Masa pandemi Covid-19 menjadikan aktivitas kita serba sangat terbatas. Namun demikian hal ini tidak perlu jadi penghambat,” katanya.
Menurut Fery, ada peluang serta perhatian pemerintah dialokasikan supaya masyarakat bisa bertahan. Pihaknya di legislatif pun mendesak pemerintah agar kemudahan mendapatkan jaringan internet segera direalisasikan, mengingat aktivitas belajar mengajar menggantungkan pada konektivitas jaringan.
”Kasihan warga yang bertempat tinggal di kawasan tidak ada jaringan internet,” ucap politikus Partai Golkar itu.
Dalam kesempatan itu pula, Hadi Sofyan selaku tenaga ahli pendamping dana desa yang didaulat untuk menyampaikan paparan mengenai pemberdayaan masyarakat desa menjelaskan, agar penggunaan dana desa tidak didominasi untuk kegiatan infrastruktur (fisik). Desa juga diminta tidak latah dengan konsep desa wisata.
Di Kebumen saja, masyarakat desa sudah mulai kembali mengembangkan pola pertanian-peternakan. Pupuk kimia pun mulai ditinggalkan selanjutkan mengoptimalkan pupuk organik.
Saat sesi penyerapan aspirasi, ada warga yang bertanya kepada Ferry Wawan Cahyono mengenai pengajuan bantuan. Selanjutnya Ferry memaparkan pola pengajuan bantuan dari bawah untuk selanjutnya dibawa ke provinsi untuk dikaji terlebih dulu. Bila disetujui maka bantuan disalurkan. st