SEMARANG (Jatengdaily.com) – Tenaga pendidik, guru-guru madrasah, dan para kiai di kampung-kampung dinilai perlu tercatat sebagai penerima bantuan sosial akibat pandemi Covid-19. Sebab mereka turut membantu pemerintah dalam menenangkan masyarakat dalam menghadapi situasi seperti saat ini.
“Sejauh ini mereka sudah banyak berkontribusi bagi banyak pihak, mulai dari memberikan pemahaman soal ibadah, hingga seterusnya,” ujar anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPRD Jawa Tengah M Hendri Wicaksono, Selasa (21/4).
Sejauh ini, Pemerintah Provinsi Jateng telah menyampaikan anggaran sekira Rp2,20 triliun termasuk Rp20 miliar realokasi anggaran yang dilakukan DPRD Jateng, dalam penanganan corona. Dengan perincian sekitar Rp600 miliar untuk penanganan kesehatan, dan sekitar Rp1,3 triliun untuk penanganan dampak sosial dan ekonomi.
“Mereka selama ini juga memberi sumbangsih kepada masyarakat tanpa ada gaji dan imbalan. Oleh karenanya, sudah saatnya pemerintah memikirkan mereka selama pandemi berlangsung,” kata anggota dewan dari daerah pemilihan (IX) Jateng yang meliputi Temanggung, Wonosobo, dan Purworejo ini.
Hendri mencatat ada sebanyak 171.131 guru ngaji, madin dan TPQ di provinsi ini. Sejauh ini juga sudah mendapat insentif dari pemerintah provinsi. “Namun dengan adanya kasus corona ini, kita juga ingin mereka masuk dalam penerima bantuan. Karena bagaimana pun keberadaan mereka juga ikut kena dampat,” terangnya.
Sekretaris Komisi C DPRD Jateng ini menambahkan, anggaran besar yang dikucurkan dalam penanganan corona jangan sampai sia sia, mubazir, tidak tepat manfaat, dan tidak tepat sasaran. “Anggaran juga harus akuntabel. Dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturannya, tidak terjadi duplikasi anggaran, dan betul betul dibelanjakan sesuai kebutuhan rakyat,” katanya.
Sejauh ini, jelas dia, para wakil rakyat mendapat penugasan khusus untuk melakukan monitoring penanganan dan pencegahan Covid-19 di daerah pemilihan masing-masing. Salah satu rekomendasi dari hasil monitoring adalah, kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya menanggulangi bencana nasional Covid-19 harus dilakukan secara terorganisir dengan baik.
“Pemerintah di semua tingkatan, serta elemen lain yang bahu membahu melakukan gerakan langkah pencegahan, bantuan kemanusiaan. Sehingga tidak ada kesan berjalan sendiri sendiri dan diluar kontrol,” bebernya.
Dia menjelaskan, langkah itu perlu dilakukan katena semua belum tahu sampai kapan virus corona ini akan berakhir. “Karena itu, mari kita saling bahu membahu memutus rantai virus ini agar tidak semakin berkembang. Sehingga semuanya bisa kembali normal,” tandasnya. st
GIPHY App Key not set. Please check settings