3.609 Nakes Penerima Vaksin Pertama di Demak, 28 Faskes Disiapkan

Dalam simulasi di Demak, sebelum divaksin, nakes calon penerima vaksin dicek suhu tubuhnya. Jika lebih dari 37,5 derajat selcius maka vaksinasi harus ditunda. Foto: rie
DEMAK (Jatengdaily.com) – Simulasi vaksinasi pada tenaga kesehatan (nakes) kembali dilaksanakan di Kabupaten Demak, Jumat (8/1/2021). Meski jadwal pengaplikasian vaksin belum ditetapkan dari pusat, namun simulasi diintensifkan dalam rangka meningkatkan kesiapan petugas.
Di sela kegiatan simulasi vaksinasi nakes ke-II yang diikuti para kepala puskesmas dan calon petugas yang terlibat vaksinasi baik di RSUD Sunan Kalijaga maupun puskesmas, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Heri Winarno menjelaskan, simulasi vaksinasi dimaksudkan mengecek kesiapan utamanya terkait tata laksana pelayanan di faskes, pengaturan tempat, serta tenaga atau petugas yang terlibat.
Sebab dalam pelayanan vaksinasi nantinya sebelum menerima suntikan vaksin, peserta akan terlebih daulu melakukan registrasi dan screening kesehatan menggunakan aplikasi P-Care BPJS kesehatan. Sementara ini, karena tergolong baru, petugas harus mendapatkan pengarahan dari BPJS untuk memperlancar nantinya saat pelaksanaan.
Lebih lanjut disampaikan, sejauh ini jumlah nakes yang terdata sebagai calon penerima vaksin sinovac di Kabupaten Demak ada 3.609 orang. Terdiri dari dokter, perawat, serta bisa baik yang bekerja di faskes milik pemerintah maupun swasta, namun telah terdaftar di Kementerian Kesehatan.
“Jumlah nakes calon penerima vaksin pencegah COVID-19 tersebut masih dinamis atau sementara. Ada kemungkinan berubah jumlahnya, karena belum ada ketetapan dari pusat. Begitu pun jadwal pelaksanaanya, kami masih menunggu aba-aba dari pusat. Yang jelas setelah pemberian vaksin pada Presiden Jokowi yang telah diagendakan pada 13 Januari 2021,” ujarnya.
Sehubungan hasil simulasi yang diestimasi setiap orang membutuhkan waktu 15-20 menit mulai dari registrasi, screening hingga penyuntikan vaksin, maka telah ditetapkan 28 lokasi faskes yang bisa diakses para nakes calon penerima vaksin. Yakni RSUD Sunan Kalijaga dan 27 puskesmas yang ada di Kabupaten Demak, dengan pertimbangan ketersediaan sarpras pendukung seperti sambungan internet dan perangkat pendingin penyimpan vaksin.
“Sambungan internet dibutuhkan terkait akses aplikasi P-Care BPJS kesehatan. Karena untuk registrasi peserta dan screening riwayat kesehatan yang bersangkutan menggunakan aplikasi P-Care tersebut,” terangnya.
Mengenai pemilihan faskes yang dapat melayani vaksinasi bisa ditentukan calon penerima vaksin. Dengan waktu yang dibutuhkan 15-20 menit per orang (sebagaimana hasil simulasi) untuk sementara ini, setiap harinya masing-masing faskes diperkirakan mampu melayani vaksinasi sebanyak 20 orang.
Setelah kelompok naskes terlayani, direncanakan kelompok berikutnya calon penerima vaksin sinovac adalah pejabat utama pemerintah daerah, TNI/Polri, mereka yang bekerja kaitannya pelayanan publik. Baru tahap berikutnya adalah masyarakat pada umumnya.
Namun lagi-lagi menurut Heri Winarno, jadwal vaksinasi COVID-19 menunggu ketentuan dari pusat. Sehubungan itu diharapkan masyarakat tetap mematuhi strandar protokol kesehatan sambil menunggu giliran vaksinasi. rie-yds