Banjir di Kudus Meluas, Ratusan KK Terdampak
KUDUS (Jatengdaily.com) – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Kudus akibat jebolnya tanggul Sungai Gelis, semakin meluas Minggu (3/1/2020). Akibatnya ratusan Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir tersebut.
Update yang disampaikan BPBD Kabupaten Kudus melalui akun resmi twitter Minggu (3/1/2021), tanggul jebol sungai Gelis berada di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, Kudus. Tanggul Jebol disebabkan oleh konstruksi tanah rapuh disebabkan lubang tikus (hama) serta hujan sejak dua hari lalu membuat kontruksi tanah gembur.
Lebar tanggul jebol sekitar 50 meter dan ketinggian sekitar tiga meter. Sejumlah desa terdampak akibat jebolnya tanggul Sungai Gelis tersebut.
Di antara wilayah yang terdampak, Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor Kecamatan Jati. Warga terisolir oleh tanggul jebol, air melimpas ke jalan sekitar 30 cm dan air masuk ke dalam pemukiman warga antara 10 – 30 Cm.
“Air menggenang di permukiman dengan fondasi rumah rendah, ketinggian air intensitas stabil. Jumlah warga terdampak 320 Rumah 350 KK 1200 Jiwa,” tulis BPBD Kudus di akun twitter.
Daerah lain yang terdampak, yakni Dukuh Karang Turi Desa Setro Kalangan Kecamatan Kaliwungu. Di daerah ini air menggenang di jalan masuk Dukuh Karang Turi Desa Setrokalangan, ketinggian genangan sekitar 70 cm.
Akibatnya aktivitas warga terisolir genangan. Ketinggian air intensitasnya meningkat, korban terdampak/terisolir 350 Rumah 425 KK 1100 Jiwa, sehingga untuk saat ini diperlukan kebutuhan dapur umum.
Sedangkan di Dukuh Setro, Desa Setro Kalangan Kecamatan Kaliwungu, ketinggian air di dalam pemukiman mencapai 1 meter. Ketinggian air intensitas meningkat, dengan total korban terdampak 101 KK terdiri 401 jiwa.
Sementara itu pihak Pemkab Kudus menyebutkan, hingga Minggu (3/1/2021) pasukan gabungan dari Polres Kudus, Kodim 0722/Kudus, Dinas PUPR Kab. Kudus, BPBD dan BBWS Pemali Juana bergotong royong bersama memperbaiki tanggul jebol Dukuh Goleng Pasuruhan Lor. Pemkab Kudus berupaya melakukan perbaikan darurat pada tanggul yang jebol.
Sehari sebelumnya Pelaksana tugas (Plt.) Bupati Kudus H.M. Hartopo bersama Plt. Asisten II Sekda Dwi Agung Hartono, Plt. Kepala Dinas PUPR Kudus Arief Budi Siswanto, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Budi Waluyo, dan Camat Jati meninjau kondisi terbaru tanggul yang jebol, akibat hujan deras dan mengecek posko pengungsian di di sekitar Dukuh Goleng Desa Pasuruhan Lor Kecamatan Jati.
H.M. Hartopo menginstruksikan agar petugas mengevakuasi masyarakat yang masih terjebak di rumah terdampak tanggul jebol. Tak hanya itu, pihaknya memastikan kesiapsiagaan petugas, pemerintah kecamatan dan desa setempat menangani bencana.
Tanggul yang jebol selebar kurang lebih 50 meter. Kedalaman genangan air yang merendam rumah warga sekitar 5 sampai dengan 50 cm. Sementara itu, kurang lebih 22 rumah tergenang banjir dan ratusan warga tidak dapat menjalankan aktivitasnya.
H.M. Hartopo menginstruksikan agar petugas mengevakuasi masyarakat yang masih terjebak di rumah terdampak tanggul jebol. Pihaknya juga meminta agar perbaikan tanggul segera dilakukan karena musim hujan masih berlangsung hingga beberapa waktu ke depan. “Mohon kesigapannya untuk segera merenovasi tanggul yang jebol, begitu pula mengevakuasi warga yang masih terjebak,” tegasnya.
Plt. Bupati juga meninjau kesiapan logistik yang ada di posko. Begitu pula kesiapan tenaga kesehatan yang disiagakan di posko kesehatan. Pihaknya meminta pemerintah desa dan kecamatan untuk selalu berkoordinasi terkait logistik yang dibutuhkan pengungsi. Penerapan protokol kesehatan di posko juga disoroti H.M. Hartopo agar tidak terdapat klaster tempat pengungsian.
“Logistik harus terus di-update sesuai kebutuhan pengungsi. Tolong selalu koordinasi dengan kami agar dapat tertangani dengan cepat. Walaupun di tempat pengungsian, tetap terapkan protokol kesehatan 3M (Menjaga Jarak, Memakai Masker, dan Mencuci Tangan Pakai Sabun),” ucapnya. yds