in

Disiapkan Dana Rp 62 Miliar, MAJT-MAS Bangun RSI

Prof Dr KH Noor Ahmad MA

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Setelah tertunda cukup lama, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dan Masjid Agung Semarang (MAS), Rabu (8/9) memulai pembangunan rumah sakit Islam (RSI). Ketua Dewan Pelaksana Pengelola MAJT sekaligus Ketua Baznas RI Prof Dr Noor Achmad MA menjelaskan, tahap pertama disediakan dana Rp 62 miliar.

‘’Pembangunan rumah sakit ini cita-cita lama, maju mundur. Kami mempunyai dana Rp 10 miliar, dari Baznas Rp 7 miliar dan dari kemaslahatan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Rp 15 miliar,’’ kata Noor Achmad yang juga Ketua Yayasan Nadzir Wakaf Banda Masjid Agung Semarang.

Rumah sakit tersebut terletak di Jalan Jolotundo Semarang, tepat di sebelah barat MAJT. Untuk tahap pertama disediakan lahan seluas 1,2 hektare Tanah Wakaf Bandha Masjid Agung Semarang. Untuk pengembangan disiapkan lahan seluas 6 hektare.

Mustasyar PBNU KHA Mustofa Bisri dalam tausiahnya mengatakan, pembangunan rumah sakit untuk kemanusiaan. ‘’Kalau kemanusiaan berarti di atas agama. Rumah sakit bukan hanya untuk orang Islam tetapi untuk semua umat beragama. Kalau ada korban kecelakaan , apakah akan ditanya dulu agamamu apa baru ditolong?’’ kata pengasuh Pondok Pesantren Roudlotut Tholibien, Leteh, Rembang itu.

Menurutnya, Tuhan juga memberi pelajar kepada manusia dengan pandemi wabah kemanusiaan. ‘’Covid itu bukan wabah negara atau etnis. Kita terlalu akrab dengan dunia tetapi membuat jarak dengan keluarga dan anak istri bahkan dengan Allah Sang Pencipta,’’ katanya. Gus Mus menegaskan tidak perlu kata ‘’Islam’’ pada nama Rumah Sakit karena kemanusiaan itu. ‘’Majelis Ulama Indonesia juga tidak ada kata Islam,’’ katanya.

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Mustasyar PBNU KHA Mustofa Bisri, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) M Nuh, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad, Ketua Umum MUI Jateng KH Ahmad Darodji, Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Sedang tamu undangan yang hadir tampak Wakil Kepala Baznas RI Mokhmad Mahdum dan Saidah Sakwan, anggota DPR RI Abdul Wahid, Dirut RSI Sultan Agung dr H Masyhudi AM, Kepala Kanwil Kemenag H Mustain Ahmad, Wakil Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu, sejumlah pengusaha seperti Sapto Hidajat Sango Ceramics Indonesia dan PT Sido Muncul dan sejumlah kiai seperti KH Ahmad Hadlor Ihsan, KH Hanief Ismaik, KH Achmad, KH Ali Mufiz dan lain-lain.
Kolaborasi

Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA mengatakan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Yayasan Masjid Agung Jawa Tengah (MATJ) berkolaborasi mengembangkan wakaf produktif. Kolaborasi ini ditandai dengan lahirnya RSI MAJT-MAS. ‘’Betapa pentingnya kolaborasi atau sinergi untuk mewujudkan sebuah kerja nyata. Hari ini merupakan “perkawinan” antara Baznas, dengan BPKH, dengan BWI, akan melahirkan riil anak yang namanya RSI MAJT,” katanya.

Menurut Prof Nuh, hingga saat ini kebutuhan layanan kesehatan yang memadai belumlah cukup. Jumlah dokter di Indonesia per seribu penduduk Indonesia itu 0,4, sementara umumnya di Asia itu 1,2 per seribu penduduk. Jumlah tempat tidur di Indonesia itu, 1,18 tempat tidur per seribu pendudukan, sementara di Asia 3,3 tempat tidur per seribu penduduk. “Sungguh rumah sakit ini menjadi solusi untuk memberikan layanan kesehatan.” terangnya.

Prof Nuh sangat mengapresiasi kolaborasi perdana antara Baznas dan BWI itu. “Bismillah, atas nama BWI kami ingin menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya, atas pernikahan perdana ini. Semoga BWI-Baznas menjadi mesin tranformasi dari intangible menjadi tangible, dan dari tangible menjadi the real power.”

Project Wakaf Produktif RSI MAJT-MAS ini merupakan kolaborasi BWI, Baznas, dan MAJT, di mana BWI dan Baznas akan mensupport pendanaan. BWI akan menggalang penghimpunan wakaf, baik wakaf uang maupun wakaf melalui uang. Baznas dalam hal penyaluran zakat kepada dhuafa melalui layanan kesehatan di RSI MAJT MAS, termasuk support dana pembangunan. Sementara Yayasan Nazhir Wakaf Banda Masjid Agung Semarang dalam hal pengelola aset tanah wakafnya.

Wagub Taj Yasin Maimoen mengatakan, Pemprov berkomitmen terhadap pembangunan rumah sakit dan perkembangan tempat ibadah. ‘’Saat ini Pemerintah Provinsi berkomitmen terhadap pembangunan dan perkembangan tempat ibadah. Tentu dari Pemerintah Provinsi sendiri ikut andil, kemarin seperti di Masjid Raya Baiturrahman, dan saat ini Rumah Sakit Islam MAJT ini tentunya akan kita dorong dan support,” katanya. Ia berharap dengan adanya rumah sakit tersebut, nantinya bisa untuk melayani masyarakat secara luas dalam bidang kesehatan.

“Bisa melayani masyarakat itu yang penting dan utama. Akses masyarakat untuk mendapatkan kesehatan itu lebih mudah dan harapannya bisa memberikan contoh dan kontribusi ke masyarakat luas,” tuturnya.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutan dibacakan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid merasa bangga karena MAJT selalu terdepat dalam peribadatan maupun fungsi pendidikan, ekonomi dan sosial budaya. Pafa tahun 2020-2024 peran lembaga keagamaan terutama masjid dan lembaga perwakafan didorong terus untuk berperan lebih luas lagi. Menurutnya, saat ini tanah wakaf yang tersebar di seluruh nusantara jumlahnya sangat fantastis. Namun belum dikelola secara produktif. Pembangunan RSI MAJT-MAS menurut Menag merupakan langkah nyata membuat tanah wakaf menjadi produktif.st

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Jawa Tengah Tumbuh, Mengapa?

Pantau PTM, Komisi E Terkesima Praktikum Siswa SMK 4 Surakarta