in

Kasus COVID-19 Demak Tinggi, Anggota DPRD Usul Tambah Nakes Honorer

Wakil Ketua DPRD Demak dari FKB Zayinul Fata bersama Pengasuh Ponpes Fathul Huda KH Zaenal Arifin Ma'shoem dan Kepala Kesbangpol dan Linmas Kabupaten Demak H Agus Herawan pada kegiatan penguatan Ideologi Pancasila, Bersama Cegah Covid-19 Menuju Demak Sejahtera. Foto: Jatengdaily.com/rie

DEMAK (Jatengdaily.com) – Angka pasien terkonfirmasi COVID-19 yang belum kunjung turun menjadi keprihatinan semua pihak. Tak terkecuali Ketua DPC PKB Kabupaten Demak Zayinul Fata, yang mengusulkan penambahan tenaga kesehatan (nakes) honorer untuk mengoptimalkan fungsi pos-pos isolasi mandiri terpusat, utamanya di unit desa.

Menurut Wakil Ketua DPRD Demak dari FKB tersebut, saat ini mestinya pemda melalui lembaga/instansi terkait lebih terbuka dan transparan mengenai manajemen SOP penanganan COVID-19. Dengan begitu masyarakat tidak khawatir saat akan memeriksakan kesehatan.

Maka menurutnya, harus ada jaminan terbaik saat uji klinis di rumah sakit. Di samping menyiapkan langkah alternatif dengan menyiapkan pos-pos isolasi mandiri, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten.

“Minimal pemerintah bisa siagakan tiga hingga lima tenaga kesehatan (nakes) di setiap pos unit desa. Jika nakes yang tersedia kurang, bisa merekrut nakes honorer untuk melayani kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Sebab keluhan masyarakat terbanyak adalah kondisi parah terjadi akibat keterlambatan nakes dalam penanganan pasien terkonfirmasi. “Anggaran yang direfokusing cukup banyak. Jumlah tersebut sangat cukup untuk penambahan sarpras dan penanganan COVID-19. Maka itu jangan sampai bertambah lagi angka kematian karena keterlambatan penanganan,” ujarnya, Senin (21/6/2021).

Di sisi lain, politikus dapil Bonang-Wedung itu menuturkan, saat ini orientasi masyarakat cenderung pada pencegahan pandemi secara lahir saja. Sementara penambahan imun lewat spirit sangat diperlukan.

Maka itu menurutnya menjadi sangat penting, pesantren sebagai alternatif melawan pandemi. Terlebih Kabupaten Demak sebagai basis kota santri.

“Sholat berjamaah akan menambah imun pada diri seorang santri. Begitu pun dengan ngaji bersama. Masyarakat perlu meneladani penambahan spirit jasmani dan rohani seperti dilakukan di pesantren dapat mengantarkan bangsa ini keluar dari krisis pandemi,” imbuhnya, di sela Penguatan Ideologi Pancasila, Bersama Cegah COVID-19 Menuju Demak Sejahtera.

Tanpa spirit rohani dan jasmani yang kuat dan imbang, diyakini akan susah keluar dari krisis imbas covid-19. Begitu pun penguatan Pancasila dengan nilai-nilai fundamentalnya. Ketika mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam penanganan pandemi, yakin wabah corona segera sirna dari bumi pertiwi. rie-yds

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Komisi X Minta Pemerintah Kaji Ulang PTM dan Siapkan Rencana Alternatif

40 Persen ASN Demak Terpapar COVID-19, Bupati Tegaskan Tak Perlu Lockdown