SEMARANG (Jatengdaily.com) – Penyakit hati harus dicegah dan dihindari oleh setiap orang beriman. Bukan hanya penyakit lahiriah akibat virus corona saja yang harus mendapatkan perhatian serius. Penyakit hati seperti iri, dengki, riya, sombong, dan sebagainya, justru lebih berbahaya.
Hal itu dikatakan oleh Habib Nauval ketika berbicara di depan para jamaah Masjid Baitussalam, Ngaliyan, Semarang, Kamis malam, 30 September 2021. Dalam acara Malam Jumat Kliwonan yang secara rutin diselenggarakan Takmir Masjid Baitussalam itu panitia menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Nauval mengingatkan, agar umat Islam berguru kepada kiai, guru, atau ustad yang memiliki ilmu dan sanad yang jelas. Soalnya dewasa ini banyak kiai yang masih dipertanyakan keilmuannya,. Mereka sedikit-sedikit menyebut bidah. Menyebut kegiatan ziarah kubur sebagai musyrik dan sebagainya.
Memang, kata Nauval, kini kita dapat mencari pengetahuan melalui google. Bertanya tentang apa saja google bisa menjawabnya. Namun, meskipun demikian, kita tetap membutuhkan guru secara langsung yang mengajarkan tentang ilmu agama. Karena selain kita dapat menyerap ilmu secara lebih mudah, juga mendapatkan keberkahan dari para ulama yang menjadi guru.
Menurut Nauval, umat Islam harus fokus untuk beribadah, bersedekah, mencari keridaan Allah, dan jangan suka berdebat. Allah menutup jalan ibadah bagi mereka yang suka berdebat.
“Entah berdebat tentang masalah agama maupun politik. Soal salat tarawih 8 rakaat atau 20 rakaat, misalnya. Sedikit-sedikit bertanya, mana dalilnya. Kita patut prihatin ketika sampai hari ini masyarakat masih berdebat tentang pemilihan presiden 2019,” ujarnya seraya mengingatkan, agar umat Islam jangan mudah diadu domba.
Sebelumnya setelah pembacaan surat Yasin bersama yang dipimpin Gendro S, Ketua Yayasan Baitussalam Didik Suwarsono dan Ketua Takmir Masjid Baitussalam Masono memberikan sambutannya.st