in

Berdayakan Masyarakat dalam Peningkatan Kualitas Kesehatan dengan UKBM

Pembinaan Poskestren di wilayah Balkesmas Kabupaten Demak sebagai bagian UKBM. Foto : ist

DEMAK (Jatengdaily.com) – Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) merupakan salah satu program kesehatan yang menjadi ujung tombak pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama dalam hal promotif dan preventif, seperti poskestren, PHBS di lingkungan sekolah posbindu, dan lainnya. UKBM menggunakan konsep pengelolaan dari, oleh, dan untuk masyarakat.

Pada Pembinaan Poskestren di Wilayah Balkesmas Kabupaten Demak Plt Sub Koordinator Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Asih Ariani, S.SiT, M.Kes mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Demak intensif melakukan penguatan UKBM sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat. Di antaranya melalui Pos Kesehatan Pondok Pesantren (Poskestren), yang meliputi kegiatan pemberdayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Sehingga diharapkan dengan adanya Poskestren mampu meningkatkan derajat kesehatan bagi warga pondok pesantren, pun kesehatan para santri dapat terjaga,” ujarnya, Selasa (17/5).

Hadir sebagai narasumber dr. Silvi Aulia Rohmah dan M Jauhar Fuad, keduanya dari Balkesmas Pati, yang menyampaikan materi tentang Standar Kesehatan Lingkungan di Pondok Pesantren dan Masalah Kesehatan Tersering di Pesantren. Di samping tentunya Penanganan Kegawatdaruratan Sederhana di Pesantren oleh Asih Ariani, selaku tuan rumah.

Kepada 25 kader Poskestren yang hadir sebagai peserta, lebih lanjut disampaikan, pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya semua komponen bangsa untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal itu sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

“Sedangkan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan pemerintah bertujuan mewujudkan Indonesia sehat, dengan peningkatan angka harapan hidup dan penurunan angka kematian dan kesakitan serta peningkatan angka harapan hidup masyarakat. Sebagaimana AHH Provinsi Jawa Tengah tahun 2018 yakni 74,08 th, melalui peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan,” imbuhnya.

Dengan konsep UKBM, diharapkan pelayanan kesehatan semakin dekat dirasakan oleh masyarakat. Namun begitu, sering kali kegiatan UKBM belum terlaksana secara optimal. Seiring adanya beberapa faktor yang mengakibatkan kegiatan berjalan kurang optimal.

Sebagai contoh, pelayanan yang tersedia kurang lengkap, antusiasme masyarakat kurang, pengelolaan administrasi belum optimal, hingga belum optimalnya pembinaan untuk kader pelaksana kegiatan UKBM. Karenanya, menurut Asih Ariani, pembinaan kegiatan UKBM oleh promosi kesehatan dibutuhkan, sebagai upaya dan bentuk mewujudkan kemandirian masyarakat, termasuk diantaranya pembinaan Poskestren yang ditandai dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kader Poskestren di bidang kesehatan. rie-st

Written by Jatengdaily.com

Banjir Kota Pekalongan Akibat Sungai Bremi Meluap, Kini Berangsur Surut

Dorong Sinergitas dan Kinerja Unggul Karyawan, Semen Gresik Gelar Halalbihalal 1443 H