in

DMI dan Memakmurkan Jamaah

Oleh Ahmad Rofiq

       PENGURUS Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Tengah menggelar gawe besar, Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-5, di Masjid Agung Jawa Tengah, Sabtu (26/3/2022). Tema yang diusung cukup strategis “Revitalisasi Fungsi Masjid menuju Pemberdayaan Umat”.

Hadir Sekjen Pengurus Pusat DMI Dr. H. Imam Addaruqutni, MA., Ketua PW. DMI Jawa Tengah, Drs. KH. Achmad dan Ketua Umum MUI Jawa Tengah. Muswil diikuti seluruh peserta Pengurus Daerah DMI Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.

Muswil merupakan forum tertinggi di tingkat provinsi, untuk mengevaluasi pelaksanaan program DMI Provinsi Jawa Tengah oleh pengurus selama lima tahun, membahas rancangan menjadi program selama lima tahun ke depan, dan memilih pengurus baru, untuk diamanati melaksanakan program hasil Muswil ke-5, lima tahun ke depan.

Islam mengajarkan bagaimana masjid mampu memakmurkan jamaahnya, melalui pembekalan keterampilan usaha (bussiness skill), agar mampu meniru Nabi Muhammad saw di masa mudanya menjadi pedagang yang sukses. Rasulullah saw bersabda: “‘Alaikum bi t-tijârah fa inna fîhâ tis’atu a’syâri r-rizqi” artinya “Berdaganglah kalian karena di dalamnya 9/10 jalan rizqi”.

Lebih dari itu, Rasulullah saw juga menjanjikan, para pedagang yang jujur kelak akan dikumpulkan bersama para syuhada’, orang-orang yang jujur (ash-shâdiqîn). Karena itu menjadi program dan prioritas yang sangat strategis, apabila para jamaah melalui DMI Provinsi Jateng akan mampu melaksanakan program pemberdayaan ekonomi umat.

Islam melalui Rasulullah saw mendefinisikan “kaya (al-ghinâ) bukanlah karena kaya harta, akan tetapi kaya adalah kaya jiwa/hati”. Karena itu apabila jamaah masjid itu kaya namun hatinya bergantung di masjid (qulûbuhum mu’laqûna bi l-masâjid), adalah menjadi idaman generasi khaira ummah. Sudah barang tentu kaya yang kekayaan dan cara memperolehnya didapatkan dengan dan dari usaha yang halal.

Apabila umat yang berbasis masjid itu kaya, maka secara perlahan, akan menjadi kekuatan umat baru yang mengesankan dan mempunyai posisi tawar (bargaining position) yang kuat. Implikasi ikutannya adalah, pajak dan zakatnya untuk negara dan masyarakat juga meningkat, maka akan menjadi pendorong dan sekaligus motivasi kepada jamaah dan umat yang lain, untuk lebih giat berikhtiyar melalui usaha dagang sesuai dengan keterampilan yang dimiliki masing-masing umat.

Muswil ke-5 ini diharapkan bisa mampu merumuskan program dan memilih pengurus yang memiliki kompetensi, waktu, jaringan kemitraan yang kuat, agar keberadaan DMI yang sesungguhnya lebih dahulu lahir daripada Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena ikut membidani kelahirannya, makin dikenal, dicintai, dan diharapkan keberadaannya, dan dirasakan manfaat dan keberkahannya.  Allah a’lam bi sh-shawâb.

Prof. Dr. H. Ahmad Rofiq, MA. Guru Besar UIN Walisongo Semarang, Ketua II YPKPI Masjid Raya Baiturrahman Semarang, Direktur LPH LPPOM-MUI Jawa Tengah, Ketua DPS RSI Sultan Agung Semarang.Jatengdaily.com-st

Written by Jatengdaily.com

STIE SEMARANG Lepas 131 Wisudawan dan Segera Buka S2 Magister Manajemen

Perusahaan Terbaik dalam Pemberdayaan UMKM, Semen Gresik Terima PWI Jateng Award 2022