DEMAK (Jatengdaily.com) – Pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, yang menyebut TNI layaknya gerombolan, membuat banyak pihak geram. Begitu pun pernyataan yang menyudutkan TNI, bahwa kelakuan TNI lebih-lebih dari organisasi masyarakat atau ormas, sungguh melukai keluarga besar TNI, di samping berbagai komponen bangsa lainnya.
Menyikapi hal tersebut, Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Czi Pribadi Setya Pratomo mengatakan, pernyataan seperti itu tidak selayaknya keluar dari mulut seorang anggota DPR-RI yang terhormat. Apalagi sampai mengurusi tentang masalah internal TNI.
“Dalam hubungan ketatanegaraan diselenggarakan secara saling menghargai kesetaraan dengan menjalankan fungsinya masing-masing. Bukan malah selalu menyudutkan, apalagi sampai terkesan menempatkan diri di atas dengan mengintervensi masalah internal salah satu pihak,” terang Dandim, Selasa (13/9/2022).
Pernyataan menyudutkan Effendi Simbolon terhadap TNI, lanjut Dandim, bukan menyejukkan panasnya kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Namun justru menimbulkan polemik dan kontra produktif dengan program-program pemerintah dalam ketahanan nasional.
Tak hanya itu, menjadi garda terdepan dalam mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, TNI juga selalu hadir membantu pemerintah dalam berbagai program guna menyejahterakan rakyat. Serta membantu tugas kepolisian dalam penegakkan kamtibmas, dan selalu berkolaborasi dengan semua komponen bangsa guna mencapai tujuan nasional.
“Kalau memang dikatakan tidak solid, tidak mungkin TNI dan Polri dapat membantu percepatan pencapaian target pembangunan pemerintah dalam mengatasi berbagai krisis. Tidak mungkin pula sebuah institusi yang dikatakan sebagai ‘gerombolan’, akan siap sedia menjadi yang pertama dan tercepat dalam menghadapi kedaruratan dengan dukungan awal yang minim,” tegas Dandim.
Tak hanya menyebut TNI seperti gerombolan, Effendi Simbolon juga menyebut di dalam tubuh TNI terjadi pembangkangan dan disharmoni. Hal ini tentu dinilai sangat merendahkan para Pimpinan TNI, khususnya TNI AD, dengan pernyataan seolah-olah Pimpinan TNI AD tidak menghargai institusi legislatif, DPR RI.
“Silahkan melihat rekam jejak kejadiannya melalui media sosial secara utuh. Kami kira masyarakat dapat menilai secara bijak apakah ujaran seperti itu yang diharapkan keluar dari lidah seorang wakil rakyat yang terhormat. Kami yakin masih banyak anggota DPR, khususnya Komisi 1 yang lebih bijak daripada Saudara Effendi Simbolon,” imbuhnya.
Selaku generasi penerus, TNI selalu berjuang dengan penghormatan kepada para pendahulu bangsa, terutama Bapak Tentara Nasional Indonesia, Jenderal Besar Sudirman. Tokoh yang selalu berpesan : Pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita. Jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kita bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya.
“Kami masuk dalam tentara, karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara,” tandas Dandim Pribadi Setya Pratama.
Seperti ramai diberitakan, pada rapat kerja bersama Panglima TNI di Gedung DPR RI, Senin (05/09/2022), Effendi Simbolon menyoroti berbagai informasi mengenai adanya ketidakpatuhan hingga pembangkangan di tubuh TNI. Ia menilai dengan segala keributan tersebut, TNI tidak ubahnya seperti gerombolan. rie-yds