DEMAK (Jatengdaily.com) – Terapi Akupunktur adalah Tehnik pengobatan yang dilakukan dengan cara menusukan jarum kecil dan halus pada titik-titik tertentu pada tubuh. Selain dapat menghilangkan rasa sakit dan nyeri, terapi akupunktur diketahui memiliki beragam manfaat lain untuk kesehatan.
Kepala Puskesmas Guntur II Arief Setiawan SKM MM menyampaikan, Puskesmas Guntur II sejak Tahun 2020 membuka layanan Terapi Akupunktur. “Dengan terapis ahli di bidangnya, lulusan Prodi D-IV Akupunktur Jurusan Akupunktur, Poktekkes Kemenkes Surakarta dan telah mengikuti beberapa pelatihan seperti Threadlift (tanam benang ), myofascial trigger point dry needling, cut gut untuk obesitas, masyarakat tidak perlu ragu akan hasilnya,” ujarnya, didampingi Terapis Ida Hariyanti STr Akup, Jumat (28/10).
Terlebih berdasar RISKESDAS tahun 2018, pemanfaatan layanan kesehatan tradisional yang di dalamnya termasuk akupunktur di Jawa Tengah menempati urutan nomor tiga tertinggi. Bahkan di Indonesia pengobatan akupunktur banyak berkembang pesat di daerah perkotaan.
Kesederhanaan teknik, efektifitas, indikasi yang luas, hampir tak ada efek samping, dan murah menjadi kelebihan dari cara pengobatan akupunktur ini. “Dikatakan sederhana karena dalam pelaksanaannya peralatan yang digunakan tidak rumit dan banyak, hanya menggunakan jarum khusus. Akupuntur juga merupakan pengobatan yang efektif, karena dapat menunjukan efek positif dalam waktu relatif singkat,” imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskan, akupunktur fokus untuk menyeimbangkan aliran energi atau kekuatan hidup. Energi tersebut dikenal sebagai Chi atau Qi yang diyakini mengalir melalui 14 saluran atau meridian dalam tubuh. Maka itu lah praktik pengobatan tradisional ini tak hanya bermanfaat penyembuhan, namun juga menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
“Sebab setelah dilakukan Terapi Akupunktur sirkulasi darah semakin lancar, hormon yang dituju menjadi seimbang, dan mengurangi keluhan pasien,” tuturnya.
Sebagai tambahan pengetahuan, Akupunktur berasal dari Bahasa Latin, yaitu Acus, “jarum”, dan Pungere, “tusuk”. Atau dalam Bahasa Mandarin disebut Zhen jiu yakni Zhen (tusuk) dan Jiu (bakar). Akupunktur atau dikenal juga sebagai terapi “Moxibustion” merupakan suatu teknik terapi kesehatan dengan cara memasukkan atau memanipulasi jarum ke dalam “titik Akupunktur” tubuh.
“Definisi serta karakterisasi titik-titik ini distandardisasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dengan cara ini diharapkan akan memulihkan kesehatan dan kebugaran, bahkan sangat baik untuk mengobati rasa sakit yang diderita pasien,” kata Arief Setiawan.
Mengenai manfaatnya, menurut Ida Haryanti, dalam bidang psikiatri untuk mengobati Kecemasan, Depresi, Insomnia, Obesitas, ketergantungan obat, dan Sakit Kepala. Akupunktur juga dapat digunakan sebagai pengobatan kelainan sistem pernafasan seperti asma bronkhial dengan upaya mengembalikan fungsi paru.
“Pada kasus nyeri, pengobatan Akupunktur berhubungan dengan aliran bio energi yang beredar di dalam tubuh yang dapat memberikan stimulasi pada sirkulasi bio energi melalui meridian sekitar lokasi nyeri dan melakukan kontrol secara fisiologi. Sedangkan penyakit berkaitan dengan hormonal, salah satunya yang apat dipulihkan yaitu Diabetes Mellitus,” ujarnya.
Selain itu, Akupunktur juga dapat memulihkan keseimbangan aliran (Qi) dan memperbaiki saraf yang rusak, membentuk saraf baru, dan mengoptimalkan jalur yang telah rusak. Bahkan pada beberapa studi terapi Akupunktur pada penderita stroke hasilnya lebih baik dibandingkan pasien yang hanya menerima terapi konvensional.
Melihat banyaknya manfaat tersebut, pelayanan terapi akupunktur di Puskesmas Guntur II tersedia selama hari kerja mulai Senin hingga Sabtu. Dengan peralatan sangat sederhana yakni jarum Akupunktur, Handscone, Elektrostimulator, bengkok, Alkohol Swab, dan hanya butuh waktu kurang lebih 20 menit tanpa efek samping, terapi akupunktur menjadi pengobatan tradisional paling dicari saat ini. “Tertarik ingin merasakan pengobatan akupunktur? Ke Puskesmas Guntur II saja,” ajak Arief Setiawan. rie-st