in

Ini Dampak Banjir Rob di Pantura Jateng

Warga terdampak banjir rob Pantura Jateng sedang antre air bersih. Foto: humas prov jateng

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Banjir rob yang menerjang sebagian wilayah pesisir atau Pantura Jateng pada Senin (23/5/2022) menimbulkan dampak besar pada masyarakat. Dampak tersebut dialami warga di daerah Kota Semarang, Pekalongan maupuan Kabupaten Pekalongan dan Demak.

Di Kota Semarang banjir rob tersebut mengakibatkan sekitar 8.000 Kepala Keluarga terdampak, seperti disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudussy. Kondisi ini karena rob masuk pe permukiman warga di Tambakmulyo serta melumpuhkan aktivitas pabrik yang mempunyai ribuan karyawan di sekitar Pelabuhan Tanjung Emas.

Baca Juga: Dibangun Geobag untuk Penanganan Darurat Banjir Rob Pantura Jateng

BPBD Jateng melalui Kepala Bagian Tata Usaha BPBD Jateng Safrudin menjelaskan, banjir rob yang termasuk parah terjadi di Kota Semarang. Wilayah yang terdampak di Semarang adalah Tambaklorok, Bandarharjo, Trimulyo, dan area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Selain ke permukiman, banjir rob juga merendam sebagian pabrik, perkantoran dan fasilitas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

BPBD Jateng mencatat, sejumlah wilayah yang terdampak banjir rob berada di daerah pesisir utara Jateng, seperti Kota Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Semarang, Demak, dan Pati. Oleh karena itu, BPBD Jateng telah berkoordinasi dengan BPBD daerah lain serta pemerintah kabupaten/kota setempat.

Rob Demak
Banjir rob juga menggenangi wilayah Sayung Demak, yang berbatasan dengan Kota Semarang bagian utara. Rob tersebut menggenangi ruas jalur Pantura Demak yang mengakibatkan arus lalu lintas terganggu.

Akibat banjir rob di Demak ini sedikitnya 2.700 Kepala Keluarga atau sekitar 10 ribujiwa warga Demak terdampak. Warga terdampak parah rob tersebut di Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung Demak.

Bupati Demak Esti’anah pun langsung megecek lokasi bencana rob tersebut. Dia memastikan kesiapak logistik untuk warga yang saat ini terdampak.Pihaknya juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengatsai tanggul Sungai Sriwulan yang jebol akibat terjangan rob.

Pekalongan/Batang
Sementara itu Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, melalui Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Dimas Arga Yudha, menjelaskan, gelombang pasang di Kota Pekalongan Senin (23/5/2022) mulai terjadi pukul 13.00-17.00 WIB. Air laut pun perlahan masuk ke muara sungai di Kota Pekalongan, yakni Sungai Meduri, Loji, Banger, dan Gabus.

Dimas menjelaskan, kenaikan air laut, khususnya di sisi barat Sungai Loji menyebabkan banjir di beberapa wilayah, di antaranya Kelurahan Panjang Wetan dan Bugisan, Klego, Kauman serta sebagian Kelurahan Krapyak.

“Sedangkan melalui aliran sungai Meduri limpasan berdampak pada wilayah Kelurahan Pasirkratonkramat dan Kelurahan Tirto. Ditambah dengan rusaknya tanggul/shetpel di Gang 12 Tirto sepanjang 13 meter,” terang Dimas.

Ditambahkan, limpasan rob di Sungai Banger maupun Gabus berdampak pada pemukiman warga di wilayah Kelurahan Degayu dan Gamer. Limpasan rob juga menimbulkan banjir di wilayah yang berbatasan langsung dengan pesisir pantai, yakni Kelurahan Panjang Baru dan krematorium.

Dimas menuturkan, ketinggian air di beberapa wilayah relatif beragam, antara lain 30-50 sentimeter di Kelurahan Degayu Tirto 40-90 sentimeter, Panjang Wetan 30-50 sentimeter, Pasirkratonkramat 10-30 sentimeter, Panjang Baru 20-30 sentimeter, dan Gamer 5-20 sentimeter. Selain itu, banjir rob setinggi 10-15 sentimeter juga terjadi di Kelurahan Klego, Krapyak, dan Kauman.

Banjir rob tersebut, imbuh Dimas, memaksa 157 orang untuk mengungsi. Mereka tersebar di beberapa titik pengungsian, yakni 13 orang di Aula Kelurahan Degayu, 69 orang di Aula Kelurahan Tirto, 55 orang di Masjid Khusnul Kulk Tirto, 10 orang di Aula Kecamatan Barat, dan 10 orang di Markas PMI Kota Pekalongan.

Banjir rob juga melanda empat wilayah di Kabupaten Batang, yakni Denasri, Karangasem Utara, Kuripan di Kecamatan Subah, dan Roban Barat di Kecamatan Tulis.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang, Agus Sembodo, mengatakan, banjir rob mulai terjadi di keempat daerah tersebut pada Senin (23/5/2022) pukul 15.00 WIB.

Pihaknya telah menyiapkan tiga unit perahu, untuk mengevakuasi warga apabila banjir terus meluas dan semakin tinggi. Selain itu, dapur umum dan logistik untuk warga terdampak juga disiapkan.

Ditambahkan, BPBD Batang bersama tim relawan akan terus melakukan pemantauan hingga hari Rabu. Ia berharap ketinggian air tidak bertambah. yds

 

Written by Jatengdaily.com

GPDRR Ajang Pertukaran Pengalaman Mitigasi Bencana

Dibangun Geobag untuk Penanganan Darurat Banjir Rob Pantura Jateng