in

Ini Deretan Kasus Pembunuhan Sadis di Demak

Kasus pembunuhan dengan tersangka penjual es dan korban adik ipar sendiri yang masih pelajar MA, berhasil diungkap jajaran Polres Demak Kamis (26/5/2022). Foto: sari

DEMAK Jatengdaily.com) – Polres Demak kembali berhasil mengungkap kasus pembunuhan Kamis (26/5/2022) dengan korban seorang pelajar MA (Madrasah Aliyah). Pelaku penjual es sekaligus kakak iparnya sendiri. Kejinya, korban juga diperkosa bahkan ketika korban sudah tak bernyawa.

Sejumlah kasus pembunuhan sadis pernah terjadi di Kabupaten Demak dalam beberapa bulan terakhir ini. Kasus menghilangkan nyawa orang dengan keji tersebut dengan beragam motif dari perampokan hingga asmara.

Baca Juga: Penjual Es Perkosa dan Bunuh Adik Ipar di Demak, Gara-gara Cinta Tak Berbalas

Para pelaku pembunuhan dengan berbagai motif tersebut untungnya berhasil ditangkap jajaran Polres Demak. Ini deretan sejumlah kasus pembunuhan sadis yang pernah terjadi di Demak enam bulan terakhir:

1. Begal Sepeda Motor
Kasus begal sepeda motor ini terjadi sekitar bulan Desember 2021 dengan korban Syaefudin (32) yang juga mantan aktivis PMII. Korban meregang nyawa di pinggir jalan Blerong Guntur – Bulusari Sayung Demak pada tengah malam Senin (13/12/2021).

Dua orang saksi mengetahui tindak kejahatan percobaan curas sepeda motor nopol AA 6654 HZ itu dan spontan teriak hingga membangunkan warga lain. Sehingga berhasil menggagalkan aksi kriminal itu, meski korban yang merupakan warga Desa Gaji Guntur tak tertolong jiwanya. Korban terluka di tubuhnya diduga dibacok dengan celurit.

Jajaran Polres Demak berhasil menangkap salah seorang tersangka dari empat orang yang diduga sebagai pelakunya. Yang memprihatinkan, tersangka yang ditangkap tersebut masih berstatus pelajar SMK.

Tersangka yang ditangkap MRM (17) dibekuk Satreskrim Polres Demak, setelah petugas menemukan sejumlah barang bukti memberatkan di rumah tersangka. Antara lain celurit yang diduga digunakan untuk membacok korban, juga baju dan celana lengkap dengan bercak darah korban.

2. Pembunuhan Balita
Naas dialami anak balita, RD usia 2 tahun 9 bulan yang dibunuh oleh empat orang tersangka Saerofi alias Doyok, Khoirul Anwar , Rifqy Rosadi dan Nasirun, pada 21 Desember 2021 silam. Bahkan para tersangka diduga juga merencanakan pembunuhan ayah dan ibu bocah RD. Motif pembunuhan diduga gara-gara percekcokan terkait bisnis upal yang kini diungkap Polres Demak.

Pembunuhan ini sangat keji. Nasirun Cs menyusun rencana menghabisi dan menyingkirkan Farid dan keluarganya. Hingga pada malam kejadian, mereka berbagi tugas. Rifqy mencari mobil rental, Anwar mengajak Titin keluar rumah. Sementara Nasirun dan Saerofi alias Doyok menghajar Farid menggunakan balok kayu sepanjang 60 cm yang telah disiapkan.

“Pada waktu yang ditentukan, Farid sedang tidur di lantai atas dengan RD. Tanpa memberi kesempatan melawan, para pelaku memukul korban menggunakan kayu balok secara bergantian. Hingga teriakan kesakitan Farid membangunkan RD yang semula tidur dan akhirnya menangis histeris,” ungkap Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono (23/12/2021).

Pada saat sama Titin yang pergi dengan Anwar sampai di rumah kontrakan pula. Mendengar keributan di lantai atas, istri Farid ini berusaha menolong tapi dihalangi oleh Anwar. Sementara mendapati Farid tak berdaya, Saerofi alias Doyok menggendong RD yang masih menangis ke mobil Toyota Avanza rental yang sudah disiapkan.

Melihat anaknya dibawa ke mobil, Titin berusaha merebut. Kesempatan itu digunakan Nasirun untuk menggeret Titin masuk ke mobil sekalian, namun perempuan itu memberontak hingga terjatuh. Sedangkan mobil berisi empat tersangka segera melaju, membawa kabur RD yang mereka khawatirkan bakal menjadi saksi penganiayaan terhadap ayahnya.

Di perjalanan RD yang terus menangis membuat kesal Saerofi yang memangkunya. “Awalnya dibekap, masih menangis. Setelah itu kepala anak kecil itu dibenamkan di bawah jok sopir, malah semakin berteriak. Karena semakin kesal, akhirnya leher korban anak ini disayat berkali-kali menggunakan pisau dapur yang sudah dipersiapkan hingga akhirnya meregang nyawa,” terang kapolres.

Selanjutnya tubuh mungil korban dibungkus jaket salah satu pelaku dan dibuang di tempat sepi di sekitaran Desa Sidoharjo Kecamatan Guntur, Demak. Sementara untuk menghilangkan jejak, karpet mobil yang terdapat darah korban mereka cuci.

3. Pemerkosaan Siswi MA
Kasus terakhir yang baru saja diungkap Polres Demak tak kalah keji dan biadab. Syarif Hidayat (21), warga Rowosari Tembalang Semarang tega membunuh FN (18) warga Desa Kebonbatur Mranggen, Demak yang tak lain adalah adik iparnya.

Tak hanya menghilangkan nyawa korban, penjual es itu bahkan juga menyetubuhi siswi kelas II Madrasah Aliyah (MA) itu hingga dua kali saat tak sadarkan diri. Yang pertama saat FN pingsan setelah dianiaya karena menolak diajak bersetubuh, dan yang kedua saat nyawa korban telah lepas dari raganya.

Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono mengungkapkan, motif pembunuhan karena tersangka cemburu melihat FN yang pernah dicintainya sebelum menikahi kakak korban memiliki pacar. Sedangkan modus operandi pembunuhan dengan cara membekap mulut dan hidung korban hingga tak sadarkan diri saat menolak disetubuhi.

Kemudian memukul muka korban dan membenturkan tubuh korban ke tembok serta memukul bagian dada dengan kayu. Lanjut dengan mencekik leher korban hingga meregang nyawa.

“Sadisnya saat tak sadarkan diri karena pingsan oleh bekapan pertama, tersangka tega menyetubuhi korban,” kata Kapolres, didampingi Kabag Ops Kompol Sonhaji, Kasat Reskrim AKP Mochamad Zazid dan Kasat Intel AKP Sunardi, Kamis (26/5/2022).

Pengakuan tersangka, sebelum menikahi istrinya, terlebih dulu dia menyukai korban. Namun saat akan dilamar FN menolak. Meski sakit hati Syarif Hidayat memilih menikahi sang kakak pada April 2022 demi bisa tinggal satu rumah dengan pujaan hatinya. Namun sakit hati bertambah, saat mengetahui korban telah punya pacar.

Maka ketika tengah malam sepulangnya berjualan es mendapati FN menghidupkan tape dengan volume keras, tersangka gelap mata. “Awalnya saya ingatkan untuk memelankan volume tape karena mengganggu waktu istirahat. Tapi karena tak menghiraukan, akhirnya dia saya bekap dan terjadilah kejadian itu,” kata tersangka. rie/yds

 

Written by Jatengdaily.com

Banjir Rob Semarang, Early Warning System dan Penurunan Tanah

Mendesak, Perbaikan Tanggul Sungai Meyong Sriwulan