Jembatan Wonokerto di Jalur Semarang-Demak Dibongkar, Polres Demak Rekayasa Lalu Lintas

Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono didampingi Kasat Lantas AKP M Gagarin dan pihak rekanan pelaksana saat meninjau persiapan pembongkaran Jembatan Wonokerto, Karangtengah. Foto: sari
DEMAK (Jatengdaily.com) – Jembatan Wonokerto yang terletak di jalur utama Semarang-Demak dibongkar total mulai Rabu (20/7/2022) pukul 22.00 WIB. Pekerjaaan proyek nasional yang diagendakan hingga April 2023 itu dilakukan karena jembatan sudah mulai aus karena berumur sekitar 38 tahun.
Pihak Polres Demak pun sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas mengingat jembatan berada di jalur utama Semarang ke arah Demak. Jembatan tersebut tepatnya terletak di Desa Wonokerto, Kecamatan Karangtengah, Demak Jateng.
Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono saat meninjau persiapan pembongkaran jembatan itu menjelaskan, jembatan yang dibongkar total adalah yang biasa dilalui lalu lintas dari arah Semarang ke Demak. Walau demikian tidak akan dilakukan penutupan total, karena masih ada jembatan sisi selatan.
“Skema rekayasa lalu lintas arah Semarang – Demak akan dialihkan ke jembatan sebelahnya. Contraflow diberlakukan dengan membagi lajur yang dari arah Demak ke Semarang dengan memasang barikade di bagian tengah,” ujarnya, didampingi Kasat Lantas AKP M Gagarin, Rabu (20/7/2022).
Contraflow ini telah diujicobakan pada 10 Juli lalu. Baik sepeda motor, kendaraan besar maupun kecil bisa melintas. Walau kadang kala terjadi antrean.
Disebutkan Kapolres Budi Adhy Buono pula, selain mengoptimalkan personel Satlantas di lokasi-lokasi rawan macet, akan dibuat juga putaran atau u-turn di dua titik menjelang dan setelah Jembatan Wonokerto. Yakni depan pabrik asbes NBI dan depan SMA Negeri Karangtengah 1.
Sedangkan bagi pengguna jalan yang belum terlanjur mendekati lokasi perbaikan jembatan, bisa mengambil jalur alternatif. Bagi yang dari arah Kudus ke Demak bisa mengambil jalur Gajah – Dempet – Karangawen – Mranggen – Semarang. Atau bisa juga mengambil jalur alternatif Halte Buyaran Karangtengah – Guntur – Karangawen – Mranggen – Semarang.
Begitu pula dari arah jembatan layang Kadilangu menuju Demak atau Semarang, bisa belok langsung ke arah Wonosalam. Kemudian lurus arah Dempet – Kebonagung – Karangawen – Mranggen – Semarang.
“Sementara bagi pengguna jalan arah Semarang ke Demak, sebelum masuk Sayung bisa mengambil jalur alternatif Bangetayu Genuk – Mranggen – Karangawen – Guntur – Halte Buyaran Karangtengah – Demak Kota,” kata Kapolres.
Mengenai pembangunan flyover di kawasan Ganevo Mranggen, disebutkan, diarahkan pengerjaannya pada malam hingga dini hari agar tidak mengganggu lalulintas di jalur Demak – Purwodadi. Termasuk terkait pemasangan girder yang dijadwalkan enam hari mulai Jumat (22/7) malam, pekerjaan menyesuaikan jadwal kereta api melintas karena dilaksanakan di atas lintasan rel.
“Rekayasa lalu lintas di Ganevo dengan sistem buka tutup setiap satu jam,” kata Kasat Lantas Gagarin.
Di sisi lain, Niko manajer operasional dari Hutama Karya Infrastruktur, rekanan pelaksana perbaikan Jembatan Wonokerto menambahkan, kondisi jembatan saat ini cukup memprihatinkan terkait usia penggunaan.
Terutama pada bagian tengah. Dari rentang waktu delapan bulan pekerjaan, paling lama pada tahap persiapan dan pemancangan. Sebab perbaikan dimulai dari awal, berbeda dengan jembatan Wonokerto sisi selatan yang diperbaiki pada 2017 hanya bagian atasnya saja.
“Konstruksi sama dengan jembatan sebelah selatan yakni menggunakan rangka baja. Kapasitas kurang lebih juga sama yakni 35 ton. Sedangkan volume jembatan yang diperbaiki panjang 75 meter, lebar 11 meter,” pungkasnya. rie-yds