in , ,

KIE, Momentum Kebangkitan Ekonomi

Oleh: Dwi Agus Styawan
Statistisi Pertama BPS Kabupaten Kebumen

ALHAMDULILLAH dari kemarin sudah ludes dipesan (terjual) semua oleh masyarakat.” Itu lah ucapan Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, saat menggelar rapat persiapan Kebumen International Expo (KIE) di Kompleks Pendopo Kebumian pada Sabtu, 11 Juni 2022.

Ya, seluruh stand di KIE 2022, sebanyak 500 stand, telah terjual. Hal ini menggambarkan tingginya antusiasme masyarakat, khususnya pelaku usaha di Kebumen dalam menangkap peluang bisnis di KIE 2022. Expo yang diselenggarakan pada 25 Juni – 2 Juli 2022 di Alun-alun Kebumen ini ditargetkan mampu mendatangkan 120.000 pengunjung dengan investasi sebesar Rp. 100 miliar masuk ke Kabupaten Kebumen. Tentu, deretan angka-angka ini adalah peluang bisnis sekaligus tantangan bagi pemerintah daerah dan seluruh stakeholder untuk menangkap sekaligus mewujudkannya.

Secara umum, KIE 2022 terbagi dalam beberapa bagian, yakni trade, tourism, investment dan business yang dikemas berbeda sehingga diharapkan memiliki nilai tambah. Seluruh bagian ini akan memperkenalkan berbagai potensi dan kearifan lokal yang dimiliki oleh Kabupaten Kebumen kepada masyarakat luas. Potensi Kabupaten Kebumen mencakup berbagai sektor yang merupakan unggulan daerah, diantaranya produk-produk pertanian, pertambangan, industri kreatif, pariwisata, dan lainnya.

Adapun kearifan lokal yang akan dipamerkan dalam KIE 2022 adalah berbagai bentuk seni tradisi atau budaya yang menggambarkan karakteristik lokal masyarakat Kebumen. Selain itu, pelaksanaan KIE 2022 juga diikuti dengan serangkaian kegiatan lain, yaitu festival anak, festival batik, festival kuliner, festival budaya, festival Kebumen Beriman, Kebumen Sugih, Geo bike, Pesona Wisata Kebumen, Closing Ceremony, dan Competition yang diisi berbagai lomba.

Seluruh rangkaian kegiatan KIE 2022 pada dasarnya merupakan suatu terobosan baru agar masyarakat luas lebih mengenal potensi dan keunggulan Kabupaten Kebumen. Dalam era disrupsi ini, berbagai terobosan baru mutlak diperlukan untuk mewujudkan Kebumen yang sejahtera.

Cara-cara lama yang selama ini tidak berdampak signifikan dalam menyejahterakan masyarakat harus diganti dengan cara-cara baru yang lebih efektif dan tepat sasaran. Bukan hal yang mudah memang untuk memulai suatu terobosan baru. Resistensi akan cenderung muncul, bahkan ketika terobosan baru tersebut pertama kali dilontarkan. Demikian pula dengan rencana pelaksanaan KIE 2022 ini. Relatif banyak masyarakat yang meragukan ketika ide KIE 2022 pertama kali dikemukakan.

Mereka menganggap ide ini terlalu besar, terlebih dalam situasi pandemi yang belum sepenuhnya pulih. Penggunaan kata “international” juga menambah keraguan masyarakat terhadap suksesnya penyelenggaraan KIE 2022.

Sikap skeptis masyarakat ini tidak menyurutkan langkah Bupati Kebumen dan jajarannya. Pemerintah terus berupaya mewujudkan ide besar ini. Pemerintah mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki. Pemerintah mendorong pelaku-pelaku usaha, khususnya usaha mikro kecil, di Kabupaten Kebumen, mengikuti KIE 2022 untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.

Seluruh upaya keras dalam mewujudkan KIE 2022 ini adalah langkah awal pemerintah untuk mendorong laju pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Penyelenggaraan KIE 2022 ini juga menjadi langkah nyata dalam memulihkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat Kebumen setelah berbagai pembatasan fisik dan sosial saat pandemi.

Perekonomian Kebumen Pasca Pandemi
Tidak dapat dipungkiri bahwa Pandemi COVID-19 telah mengguncang perekonomian Kabupaten Kebumen. Hal ini tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa pada 2020, Kabupaten Kebumen mengalami kontraksi ekonomi sebesar 1,45 persen. Kontraksi ini secara tidak langsung sebagai imbas dari pembatasan-pembatasan fisik dan aktivitas sosial-ekonomi saat Pandemi COVID-19.

Pembatasan-pembatasan ini berdampak pada penurunan produksi di sebagian besar sektor atau lapangan usaha. Namun demikian, sederet upaya pemulihan ekonomi mulai membuahkan hasil. Hal ini tampak dari perekonomian di Kabupaten Kebumen selama 2021 yang tumbuh positif sebesar 3,71 persen. Pertumbuhan positif ini menandakan mulai membaiknya situasi ekonomi Kabupaten Kebumen secara keseluruhan.

Dari 17 lapangan usaha ekonomi yang ada, seluruhnya mengalami pertumbuhan positif. Enam lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif lebih dari empat persen. Sementara itu, lapangan usaha yang lain tercatat mengalami pertumbuhan positif lebih rendah, yaitu kurang dari empat persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang tercatat tumbuh positif sebesar 6,26 persen.

Hal ini tidak lepas dari keberhasilan berbagai kebijakan penanganan pandemi, diantaranya adalah pemberlakuan PPKM berdasarkan level wilayah dan vaksinasi. Kedua kebijakan ini menyeimbangkan kepentingan kesehatan dan ekonomi, sehingga aktivitas sosial-ekonomi perlahan mulai berjalan normal tanpa harus mengorbankan kesehatan.

Adapun pertumbuhan ekonomi terendah dicapai oleh lapangan usaha jasa pendidikan. Hal ini disebabkan oleh aktivitas pendidikan yang belum sepenuhnya berjalan normal selama 2021, yakni masih diberlakukannya kebijakan School from Home. Walaupun demikian, Jasa Pendidikan pada 2021 tetap dapat tumbuh positif sebesar 0,05 persen.

Setelah KIE, Lalu Apa?
Penyelenggaraan KIE 2022 di tengah pertumbuhan ekonomi yang positif pasca Pandemi COVID-19 ini akan menjadi langkah awal bagi pemerintah untuk mempercepat laju roda pembangunan. KIE 2022 adalah momentum tepat untuk membangkitkan kembali perekonomian Kabupaten Kebumen pasca pandemi. Momentum ini harus ditangkap dan dimanfaatkan oleh pemerintah dan seluruh stakeholder di Kabupaten Kebumen. Dalam konteks ini, maka pemerintah perlu menyiapkan beberapa langkah strategis.

Pertama, pemerintah harus memanfaatkan KIE 2022 untuk mengenalkan branding Kabupaten Kebumen. Branding bagi sebuah wilayah atau City Branding merupakan hal yang penting terutama pada era digital saat ini. Pada dasarnya, City Branding merupakan sebuah gagasan dari suatu daerah untuk membuat positioning atau identitas yang kuat di tingkat nasional, regional ataupun global.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan investasi bisnis, keunggulan kompetitif pasar pariwisata, mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosial secara umum, serta mendorong masyarakat untuk mengidentifikasi tempat tinggal mereka. Beberapa contoh branding sebuah negara antara lain Malaysia Truly Asia, Uniquely Singapore, dan Wonderfull Indonesia. Sementara itu dalam konteks daerah, beberapa kabupaten/kota yang berhasil menerapkan City Branding adalah Enjoy Jakarta, Sparkling Surabaya, Jogja Never Ending Asia, Semarang The Beauty of Asia, Solo The Spirit of Java, dan Banyuwangi The Sunrise Of Java.

Lantas, bagaimana dengan Kebumen? Sebenarnya Kebumen telah memiliki tagline yaitu Agrocity of Java. Inilah brand atau identitas yang harus dikuatkan dan digaungkan dalam forum KIE 2022. Penguatan identitas ini akan membantu masyarakat luas dalam mengenali Kebumen sebagai daerah yang memiliki potensi dan keunggulan di sektor pertanian.

Kebumen dengan bentang alam yang lengkap, dikaruniai sumber daya pertanian yang melimpah, mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, hingga perikanan. Bahkan pertanian menjadi bantalan atau penyangga ekonomi sebagian besar masyarakat Kebumen. Pertanian juga merupakan lapangan usaha yang relatif stabil selama Pandemi COVID-19.

Pada saat lapangan usaha lain terguncang dan mengalami kontraksi akibat pandemi, pertanian tetap mencatat pertumbuhan positif sebesar 0,37 persen pada 2020 dan kembali tumbuh positif sebesar 4,52 persen pada 2021. Penguatan identitas tentu juga harus diikuti dengan berbagai program dan kebijakan yang searah atau sejalan menuju Agrocity of Java.

Langkah kedua yang perlu dipersiapkan pemerintah adalah optimalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Optimalisasi ini menyangkut kemudahan akses pembiayaan atau modal usaha, pengurusan ijin usaha, digitalisasi unit usaha, formalisasi unit usaha, dan akses pemasaran.

Berbagai upaya optimalisasi ini juga membutuhkan terobosan-terobosan baru. Hal ini telah diawali oleh langkah baru Bupati Kebumen yang cukup out of the box melalui beberapa kebijakan, seperti memfasilitasi pembelian produk UMKM sebagai bingkisan lebaran dan kewajiban menggunakan batik khas kebumen bagi ASN saat jam kerja selama 8 Juni – 2 Juli 2022 untuk mendukung penyelenggaraan KIE 2022.

Langkah optimalisasi UMKM ini diharapkan akan memperluas skala usaha, membuka lapangan pekerjaan baru, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kebumen.

Langkah strategis ketiga adalah tindak lanjut pasca KIE 2022. Kesuksesan KIE 2022 bukan hanya dililhat pada saat kegiatan berlangsung, tetapi juga bagaimana setelahnya. KIE 2022 yang ditargetkan menyerap investasi Rp. 100 miliar masuk ke Kebumen harus diikuti dengan kesiapan sumber daya manusia, OPD/Instansi/Dinas, infrastruktur, dan aspek legalitas sebagai payung hukum bagi para investor.

Dalam konteks ini, maka langkah-langkah yang out of the box mutlak diperlukan, asal tidak jauh dari “box”-nya. Hal ini bertujuan agar KIE 2022 benar-benar efektif dalam membangkitkan perekonomian di Kebumen. Jangan sampai KIE 2022 ini menjadi sekedar pesta, penuh hingar bingar, dan hanya berujung gegap gempita. Seperti sorot lampu pada sebuah pertunjukan, yang seketika padam begitu pertunjukan usai dipertontonkan. Jatengdaily.com-yds

Written by Jatengdaily.com

Tunjangan Insentif bagi Guru Madrasah Bukan PNS Cair Juni 2022

BNPB Pastikan Penanganan Darurat Abrasi Pantai Berjalan Optimal