in

Penembakan Istri TNI di Semarang: Dalangnya Suami Yang Bayar Rp 120 Juta ke Pembunuh Bayaran

Ilustrasi.

SEMARANG (Jatengdaily.com)- Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, Kopda Muslimin untuk segera menyerahkan diri. ”Kalau tidak, kami akan melakukan tindakan tegas,” jelas Kapolda Jateng, Senin (25/7/2022).

Kapolda mengatakan hal itu terkait dengan penembakan yang dialami oleh Rina Wulandari (34), yang notabenya adalah istri Kopda Muslimin di depan rumahnya di Jalan Cemara III, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada 18 Juli 2022 lalu.

Kapolda mengungkap, modus para pelaku yang melakukan penembakan terhadap istri TNI dimana sang eksekutor Sugiono alias Babi merupakan orang suruhan otak pelaku anggota Arhanud Kopda Muslimin untuk membunuh istrinya dengan imbalan uang kompensasi Rp 120 juta.

“Jadi usai melakukan penembakan para pelaku mendapat upah Rp 120 juta dan per orang mendapat bagian Rp 24 juta. Ada yang langsung dibelikan motor dan emas. Semuannya barang bukti sudah kita sita,” kata Ahmad Luthfi.

Dia menyebut untuk senjata api rakitan yang digunakan pelaku juga sebelumnya difasilitasi Kopda Muslimin senjata api yang dibeli dari rekannya.

“Senpi itu dibeli seharga Rp 3 juta. Dan rencanakan penembakan terhadap istrinya sendiri,” jelasnya.

Aksi itu langsung dilakukan para pelaku pada hari Senin 18 Juli 2022 dengan mematangkan rencana eksekusi dilokasi pukul 08.00 WIB. Tak hanya itu otak pelaku juga menyuruh pelaku mengikuti korban yang berangkat dari rumah untuk menjemput anaknya. Di depan rumah, Sugiyono alias Babi yang menembak korban dua kali.

“Dua kali menembak pertama meleset kemudian dilanjut menembak dua kali akhirnya pelaku jatuh,” ujarnya.

Kelima pelaku yang bernama Sugiyono alias Babi, Supriyono, Agus Santoso, Ponco, dan Dwi Sulistyono telah diamankan polisi beberapa hari lalu. Sugiyono alias Babi, menurut Luthfi merupakan eksekutor penembakan di lokasi kejadian. Sedangkan Dwi berperan sebagai penyedia senjata api.

Kejadian penembakan di rumah korban berhasil diungkap aparat gabungan Polda Jateng, Polrestabes Semarang dan Kodam IV Diponegoro kurang dari seminggu.

Upaya investigasi yang dikerjakan secara maraton kemudian menangkap para pelaku penembakan.

“Hanya empat hari kita berhasil mengamankan pelakunya. Termasuk Sugiyono dan empat pelaku lainnya. Dua motor yang dipakai pelaku sudah diubah warnanya untuk mengelabui petugas. Tapi akhirnya juga bisa kita amankan terutama dengan beberapa butir dan senpi,” terangnya.

Saat ini, suami korban masih menghilang dan sedang dilakukan pencarian. Pada saat kejadian, suami korban sempat mengantar istri ke rumah sakit di RS Hermina (saat ini korban dirujuk ke RS dr Kariadi Semarang).

Sedangkan suami korban usai menunggui sang istri operasi pengambilan peluru, menghilang sampai sekarang. Diduga kuat, sang suami ingin membunuh sang istri karena punya pacar. adri-she

Written by Jatengdaily.com

Sebanyak 239 Orang Pekerja Migran Bermasalah Dideportasi dari Malaysia

Penembakan Istri Anggota TNI, Dilatarbelakangi Adanya WIL Sang Suami