in

Polri Gunakan Lie Detector Guna Sidik Kasus Brigadir J

Irjen Pol Ferdy Sambo dan Brigadir J (kanan). Foto: Facebook/Rohani Simanjuntak

JAKARTA (Jatengdaily.com)- Para tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J satu persatu diperiksa uji kebohongan dengan menggunakan lie detector.

Penyidik Bareskrim Polri memperkuat hasil penyidikan terkait kasus pembunuhan berencana Brigadir J, dengan melakukan uji kebohongan (lie detector) terhadap para tersangka, Bharada E, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, juga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Lie detector yang dijalankan oleh penyidik Bareskrim Polri sejalan dengan instruksi Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., agar menggunakan pendekatan scientific crime investigation dalam pengusutan kasus pembunuhan berencana di Duren Tiga. Pembuktian ilmiah ini sekaligus menguatkan hasil penyidikan yang sudah dijalankan oleh penyidik Bareskrim Polri.

Satu demi satu lima tersangka menjalani uji kebohongan, Bharada E lebih dulu menjalani uji kebohongan, kemudiaan menyusul Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tidak ketinggalan harus menjalani uji kebohongan tersebut.

Dilansir dari laman humas Polri, pada Rabu (9/7/2022), dikatakan Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen. Pol. Andi Rian Djajadi, alasan penggunaan uji kebohongan kepada para tersangka untuk mengetahui apakah keterangan yang disampaikan tersangka benar atau berbohong.

Selain itu, ujar Dirtipidum Bareskrim Polri, upaya ini menjadi bukti petunjuk bagi penyidik dalam mengungkap peristiwa pembunuhan Brigadir J dan melengkapi berkas perkara agar segera dinyatakan lengkap dan bisa dibuktikan di persidangan.

Sementara uji polygraph atau lie detector oleh Puslabfor Polri terhadap Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf, hasilnya jujur atau No Deception Indicated.

Hasil itu diketahui setelah ketiga tersangka menjalani pemeriksaan lie detector di Puslabfor, Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. Ricky dan Kuat diperiksa pada 5 September, sementara Richard diperiksa sebelumnya.

Lie detector yang dipergunakan Bareskrim Polri adalah untuk uji kebohongan adalah sebuah mesin poligraf. Alat pendeteksi  kebohongan dibuat oleh seorang peneliti medis dan seorang polisi di Berkeley, California, AS. Kemudian disempurnakan oleh alumni Berkeley lainnya, Leonarde Keeler, yang pertama kali menerapkannya pada pemecahan kejahatan. she 

Written by Jatengdaily.com

Cek SPBU di Rembang, Ganjar Pastikan Situasi Aman

DPRD Jateng Dorong Peningkatan Kesejahteraan Nelayan