NATUNA (Jatengdaily.com)- Bupati Natuna, Wan Siswandi, menyampaikan hujan selama empat hari berturut-turut mengakibatkan banjir melanda Desa Genting hingga berujung longsor. Desa itu sendiri berada di bawah kaki bukit.
“Saat banjir surut, warga beramai ramai membersihkan rumahnya, naas saat itu tanah longsor langsung menghantam warga yang sedang gotong royong,” ungkap Bupati Natuna, Selasa (7/3/23).
Dijelaskan Bupati, informasi awal yang diterimanya terdapat 50 orang meninggal dunia. Namun, hingga kini baru 10 orang yang ditemukan.
“Semoga tidak bertambah lagi,” ujar Bupati Natuna.
Di sisi lain, Kapolres Natuna AKBP Nanang Budi Santosa mengimbau, seluruh masyarakat Natuna yang berada di kaki bukit atau di bawah tebing-tebing rawan bencana longsor untuk dapat mengungsi di tempat tempat yang aman. Sebab, intensitas curah hujan masih cukup tinggi.
“Ini sebagai langkah antisipasi dan kewaspadaan agar tidak ada korban jiwa,” jelas Kapolres dilansir dari laman humas Polri.
Ditambahkan Kapolres, komunikasi sampai saat ini masih mengalami gangguan di daerah bencana longsor. Namun, ia memastikan evakuasi akan tetap dilakukan oleh personel Polres Natuna berjumlah 35 orang, Kodim 0318 Natuna 11 personel, Basarnas 37 personel, BPBD 15 orang, Damkar 17 orang, Komposit Gardapati 25 personel, Satpol PP 5 orang, Dokter 3 orang, perawat 1 orang, dan dibantu oleh relawan. she