in

MAJT Gelar Shalat Idul Fitri Sabtu, Noor Achmad: Perbedaan 1 Syawal Peristiwa Biasa Sejak Puluhan Tahun Lalu

Ketua Baznas RI, Prof Dr KH Noor Achmad MA (tengah) berbincang santai dengan para wartawan di Kedai Aisyah, Sendangmulyo, Kamis (20/4). Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Ketua Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (PP MAJT) Prof. Dr. K.H. Noor Achmad MA menegaskan, perbedaan penentuan hari raya Idul Fitri merupakan peristiwa biasa dan sudah sering terjadi sejak puluhan tahun lalu.
“Muhammadiyah dan NU selama ini biasa-biasa saja menyikapi perbedaan Idul Fitri. Selama ini kedua ormas, ya rukun-rukun saja,” katanya ketika buka bersama di Kedai Aisyah, Sendangmulyo, Semarang, Kamis (20/04/2023).

Menurut dia, kalau sekarang ini ada yang terus-menerus membesar-besarkan perbedaan tersebut, mereka pasti bukan dari kelompok yang berbeda itu. “Mereka bukan NU, bukan pula Muhammadiyah,” kata Noor Achmad yang juga Ketua Baznas RI tersebut.

Mantan Anggota DPR ini menambahkan, MAJT akan melaksanakan Salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriah mengikuti keputusan pemerintah yakni Kementerian Agama (Kemenag). Sesuai dengan keputusan pemerintah, 1 Syawal jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.
Mantan Rekor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang tersebut juga berharap, apa yang selama ini dibangun bersama tentang kebangsaan, tentang harmoni itu dapat terus terjaga dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang memicu perpecahan.

Adapun, Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444H/2023M jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023. Penetapan ini didasarkan pada keputusan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin No. 6, Jakarta, Kamis (20/4/2023). St

Written by Jatengdaily.com

Prof Noor Achmad jadi Khatib dan Imam Shalat Idul Fitri di Halaman Balaikota

Ramadan Berbagi, Semen Gresik Salurkan Total Rp 819 Juta dan 5.389 Paket Sembako kepada Masyarakat Rembang dan Blora