SEMARANG (Jatengdaily.com) – Rektor Universitas Semarang (USM) Dr Supari ST MT bersama anggota Pembina Yayasan Alumni Undip Ir Soeharsojo IPU menghadiri Tasyakuran Hari Pers Nasional (HPN) 2023 dan HUT ke-77 PWI di Gedung Pers Jateng, Semarang, Kamis (9/2).
Kegiatan yang digelar PWI Jateng tersebut mengangkat tagline ”Wartawan Cerdas, Media Waras”. Selain Supari, tasyakuran juga dihadiri Sekretaris Diskominfo Jateng Hermoyo Widodo, Dandim 0733/BS Semarang Kolonel Inf Honi Havana, Kadiskominfo Kota Semarang Soenarto, serta Ketua Komisi Fatwa MUI Jateng Dr KH Fadlolan Musyaffa Lc MA, yang memberikan tausiyah.
Supari mengatakan, pihaknya sependapat bahwa momentum HPN 2023, hendaknya dijadikan momentum untuk mengembalikan kekuatan wartawan sebagai patriot atau pejuang untuk membangun masyarakat agar lebih baik.
Dia setuju, bahwa terbentuknya negara Indonesia bukan saja oleh tokoh-tokoh bangsa, tapi spirit yang dikobarkan oleh wartawan. Sejarah membuktikan banyak tokoh dari kalangan wartawan yang turut merintis kemerdekaan.
”Jika TNI mengemban tugas dalam politik negara yaitu menjaga keutuhan NKRI, demikian juga wartawan turut andil menciptakan damai atau ngadhemke. Saya setuju dengan istilah ‘media driven politics’, bahwa industri media ikut mengemudikan dan menggalang sumber daya politik,” kata Supari.
Bertolak dari tujuan untuk berperan dalam menjaga negeri, kata dia, USM bersama PWI Jateng akan mengadakan Seminar Mewujudkan Kampus Kebangsaan di kampus USM pada Selasa 14 Februari 2023 mendatang.
Memberikan Nutrisi
Seminar yang akan diikuti mahasiswa USM dan perwakilan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi itu, akan menghadirkan Menkopolhukam Mahfud MD sebagai keynote speaker, budayawan yang juga Stafsus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Romo Benny Susetyo, serta PBNU dan PP Muhammadiyah.
”Merupakan suatu kehormatan bagi USM, menjadi tuan rumah Seminar Kampus Kebangsaan. Media dan kampus di manapun berada, sesungguhnya punya peran yang sama yaitu memberikan nutrisi-nutrisi agar mahasiswa bisa menjaga dan membangun negeri. Agar tetap utuh, dan bersatu,” katanya.
Dia berharap, dialog kampus kebangsaan ini bisa me-refresh peran mahasiswa sebagai kader-kader yang punya kesadaran berbangsa dan semangat patriotisme ketika terjun di masyarakat. Mereka adalah calon pemimpin bangsa yang kelak memegang tongkat estafet untuk menjaga keutuhan negeri.St