SEMARANG (Jatengdaily.com)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana mengungkap bencana banjir yang terjadi di Semarang tidak bisa dihindari lagi. Sebab, curah hujan dengan intensitas tertinggi berada di wilayah Semarang.
Kepala BBWS Pemali Juana, Harya Muldiyanto mengatakan tidak hanya di kota Semarang saja, sejumlah wilayah pantura jateng dan wilayah hulu di kabupaten semarang juga hujannya sudah lebat berhari-hari.
“Jadi kita tidak bisa hindari kejadian ini. Karena hampir semua wilayah Pantura Jateng mengalami. Cuman intensitas terbesarnya di Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Ambarawa, Grobogan,” kata Harya Muldiyanto, Jumat (15/3).
Tingginya intensitas hujan yang ada di Kabupaten Semarang dan sekitarnya membuat aliran air masuk di sungai Semarang yang didesain menerima debit dengan kapasitas tertentu. Ditambah ada fenomena pasang air laut justru menghambat air sungai tertahan.
“Jadi akibatnya air yang mengalir sungai airnya melimpas tak terkendalikan. Itu karena ada air pasang laut. Di Semarang hampir seluruh kecamatan terutama Kaligawe Kota Manado Gebanganon Genuk pasti kena dampaknya,” jelasnya.
Sejumlah wilayah banjir di Kota Semarang, selain itu ketersediaan pompa penyedot banjir sangat terbatas untuk mengatasi bencana banjir yang sedang melanda wilayah pantura termasuk Semarang. Untuk mengatasi keterbatasan alat pompa memilih meminjam ke sejumlah instansi BBWS lainnya yang tersebar di Jawa Tengah maupun Jawa Barat.
“Kami sedang upayakan manfaatkan pompa untuk kurangi genangan. Tapi ketersediaan pompa kami sangat terbatas. Maka dari itu perlu ditambah mobile pompa dari Jogja satu unit, BBWS Cilicis (Ciliwung Cisadane) tiga unit, (BBWS) Bengawan Solo dua unit. Meskipun ini masih perjalanan,” jelasnya.
Sedangkan pengiriman pompa mobile dari beberapa daerah juga terkendala arus lalu lintas pantura barat masih padat. Nantinya pompa mobile bisa cepat tiba di Semarang
agar bisa digunakan untuk menanggulangi banjir di semua kecamatan.
“Kami fokus ke Sringin, Tenggang, Waru dan Gebanganom untuk kurangi genangan. Kendalanya lalu lintas di sisi utara masih cukup macet jadi kelihatannya tersendat kedatangan pompa dari balai-balai lainnya,” ujarnya.
Saat ini di Sungai Tenggang ada lima pompa, tiga poma mobile dan delapan pintu gravitasi, di Terboyo ada lima pompa, Sungai Sringin ada lima pompa dan enam pintu gravitasi. Sedangkan di Kecamatan Genuk ada satu pompa, Sungai Waru tersedia dua pompa dan emoat pompa milik Pemkot.
Berdasarkan pantauan tim BBWS Pemali Juana, katanya banjir di Kaligawe disebabkan limpasan Sungai Tenggang.
“Kaligawe ada genangan karena ada limpasan dari Tenggang. Saat ini cukup tinggi 60-70 sentimeter. Tadi saya lihat elevasinya sudah turun. Debitnya berkurang. Sudah kita tarik dengan pompa. Mudah-mudahan kalau tidak ada hujan, banjirnya bisa surut,” tutupnya. adri-she