in

Bonsai, Hobi yang Menghasilkan

Ketua PBBI yang juga Sekda Kabupaten Demak H Akhmad Sugiharto ST MT didampingi istri, Hj Nur Aeni dan Camat Karangawen Ali Mahbub saat meninjau bonsai peserta Pamlok di Bumirejo Karangawen.Foto:dok

DEMAK (Jatengdaily.com) – Bonsai si pohon kerdil. Siapa orang yang tak mengenalnya? Melihat harganya yang tak jarang setinggi langit, seiring keindahan dan nilai seninya yang menjulang, menjadikan bonsai disebut-sebut sebagai hobi yang mahal.

Di sela acara Pameran Lokal Bonsai di Desa Bumirejo Kecamatan Karangawen, Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PBBI) Cabang Kabupaten Demak H Akhmad Sugiharto ST MT menuturkan, pameran lokal (pamlok) sesuai namanya berarti diperuntukan Kabupaten Demak dan sekitarnya. Namun tidak menutup kemungkinan peserta dari luar kota juga masuk

“Pamlok Bonsai yang diinisiasi Paguyuban Seneng Bonsai Karangawen (Pasebok) ini merupakan rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79 Kabupaten Demak. Pada saat sama dimaksudkan juga untuk menggiatkan petani bonsai Kita Wlau agar lebih semangat,” tutur Sekda Kabupaten Demak itu, Minggu (25/08/2024).

Terlebih, menurut Bapak tiga putera dan puteri itu, bonsai merupakan salah satu ekonomi kreatif yang memiliki nilai komersil tinggi. Modal utamanya hanya tekun dan telaten merawat bibit bonsai, hingga memunculkan keindahan.

Maka selain untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat Kabupaten Demak terhadap bonsai, sekaligus mempererat silaturahmi para penggemar bonsai, pamlok direncanakan menjadi agenda rutin tahunan. Tempat atau tuan rumah penyelenggara bergilir, sesuai kesiapan. Seperti telah digelar di Bonang tahun lalu, dan Karangawen tersebut.

Melihat antusias masyarakat umum, dan penghobi bonsai khususnya, menurut Pak Gik – sapaan akrab Akhmad Sugiharto, pameran nasional seperti pernah diadakan di Wisma Halim beberapa waktu lalu akan dilaksanakan lagi rencananya pada 2025. “Apalagi tak hanya bisa menjadi destinasi wisata, namun mampu pula menggerakan ekonomi kreatif,” imbuhnya.

Khususnya ketika berhasil terjadi transaksi antara penggemar dan petani bonsai. Pastinya tak sedikit rupiah yang mengalir ke kantong para petani bonsai. Maka itu lah, bonsai disebut hobi yang menghasilkan.

“Modalnya tidak selalu bibit yang mahal. Asalkan tekun, telaten dan memiliki kreatifitas seni, yakin akan menjelma bonsai cantik bernilai jual tinggi,” tandasnya. rie-St

 

 

Written by Jatengdaily.com

DPR Sahkan Revisi PKPU Pilkada 2024, Sesuai Putusan MK

Cabang Jurnalistik dari Jateng Sumbang Perunggu, Tuan Rumah Juara Umum Porwanas XIV