DEMAK (Jatengdaily.com) – Angka kemiskinan yang masih tinggi di Kabupaten Demak hingga sekarang masih menjadi ‘PR’ pemerintah daerah.
Berbagai upaya dilakukan dengan melibatkan banyak pihak. Di antaranya melalui pemberdayaan masyarakat melalui Program Keluarga Harapan (PKH), seperti dilakukan di Kecamatan Sayung yang mampu menjadikan keluarga penerima manfaat (KPM) binaannya lebih mandiri.
Koordinator PKH Kecamatan Sayung Agus Romli menyampaikan, PKH merupakan program nasional dalam rangka mengentaskan kemiskinan bagi anggotanya melalui berbagai kegiatan pemberdayaan.
“Misalnya melalui kegiatan kelompok usaha bersama (KUBe), dengan begitu KPM PKH menjadi mandiri hingga meningkat kesejahteraanya,” ujarnya, Sabtu (10/08/2024).
Dalam rangka menjaga silaturahmi antara pendamping dan KPM PKH khususnya, serta kepala desa juga pemerintah Kecamatan Sayung, pada Jumat (09/08/2024) diselenggarakan Gebyar PKH Kecamatan Sayung 2024.
Sederet kegiatan massal pun dirangkai, mulai dari senam bersama, cek kesehatan dan pengobatan gratis kerjasama puskesmas Sayung I dan Puskesmas Sayung II.
“Selain itu ada pula santunan anak yatim-piatu kerjasama Baznas Demak & Lazismu Jawa Tengah, santunan anak berprestasi dan anak disabilitas. Serta penyerahan 20.000 bibit pohon bantuan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jateng kepada 20 kepala desa, untuk disebarkan dan ditanam di desa masing-masing. Tentunya dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Agus Romli.
Turut hadir pada acara yang melibatkan ratusan peserta dari berbagai elemen itu Camat Sayung Sukarman mewakili Bupati Demak dr Hj Eisti’anah SE, bersama jajaran Forkompimcam.
Di samping juga Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah II Jawa Tengah (Demak, Jepara, Kudus, Pati) Dwi Cahyo Purnomo, serta Koordinator Pendamping Sosial PKH Kabupaten Demak mewakili Dinas Sosial P2PA Kabupaten Demak Kundarto.
Camat Sayung Sukarman menyampaikan, apresiasi khususnya kepada para pendamping PKH yang rata-rata muda dan gigih mendukung pemerintah khususnya program pengentasan kemiskinan. Terlebih Gebyar PKH ini selaras dengan semangat HUT ke-79 Nusantara Baru Indonesia Maju.
“Ini wujud kebersamaan dan sinergitas yang solid hingga bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bahkan gerakan pelestarian lingkungan juga penting. Seperti kita ketahui bersama, semakin hari wilayah Sayung semakin terdampak abrasi dan penurunan permukaan tanah sehingga area terendam rob semakin luas,” tuturnya.
Melalui Camat Sayung pula Bupati Eisti’anah berpesan, agar para pendamping PKH tak segan dan bosan mengedukasi para KPM. Sehingga jumlah KPM berkurang, seiring mampunya mereka hidup mandiri. Sehingga tidak lagi berharap bantuan dari siapa pun, termasuk pemerintah. rie-St