in ,

Piala Thomas dan Uber 2024, Indonesia Harus Akui Keunggulan China

Tim Thomas dan uber Indonesia, Foto: istimewa/instagram badiminton indonesia

CHINA (Jatengdaily.com)- Meskipun tim Thomas dan Uber Indonesia berhasil lolos bersama ke final untuk pertama kalinya sejak 1998, namun tim Indonesia pada akhirnya harus mengakui keunggulan China pada babak final 2024, pada laga puncak yang berlangsung di Chengdu Hi Tech Zone Sports Centre Gymnasium, China, Minggu (5/5/2024)

Dari tujuh pertandingan yang berlangsung pada final putra dan putri antara kedua negara itu, Indonesia hanya memenangi satu di antaranya.

Tim putra China berhak atas lambang supremasi kejuaraan dunia beregu putra, Piala Thomas, setelah mengalahkan Indonesia 3-1.

Begitu juga untuk piala Uber didapat tuan rumah China setelah menang 3-0.

Pemain Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengatakan, ”dari awal memang sampai pertandingan selesai, saya tidak bisa keluar dari tekanan Shi Yu Qi (pemain China). Cara mengatasi kondisi di lapangan juga tadi saya tidak menemukan yang tepat. Saya sudah mencoba. Tidak ada tekanan dari penonton atau karena ini final, murni karena cara bermain di lapangan saja kendalanya apalagi dia juga bukan lawan yang mudah. Dibandingkan saat menang di World Tour Finals lalu, sangat berbeda semuanya penampilan Shi Yu Qi hari ini. Saat kondisi bagaimana, harus bagaimana-nya itu dia lebih cermat,” jelasnya dilansir dari laman pbsi.

Muhammad Rian Ardianto juga mengatakan, ”Memang beberapa kali bahkan tiga pertemuan terakhir melawan Liang/Wang, kami sudah unggul tapi kurang bisa memanfaatkan. Mereka lebih berani dan lebih cerdik dalam mendapatkan poin-poin ketika posisinya sedang kejar-kejaran, lalu ketika sudah unggul mereka balik mengontrol

Sementara pemain putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengatakan, ”Pertama saya mau meminta maaf kepada semua tim karena saya tidak menujukkan permainan yang bagus hari ini. Bisa dilihat gim pertama sangat tidak nyaman dan tidak yakin dengan apa yang mau saya tampilkan. Saya sudah mencoba yang terbaik di gim kedua tapi itu tidak bisa bikin saya menang. Sedih dan kecewanya rasanya karena sebenarnya momen final Piala Uber adalah salah satu yang saya nantikan. Kemarin bisa dibilang saya bermain cukup bagus, hal itu membuat saya punya ekspektasi untuk bermain bagus juga hari ini. Tapi itu malah jadi kesulitan sendiri, secara fisik saya tidak lelah tapi mungkin di pikirannya jadi berat. Sebaliknya lawan malah bisa bermain sangat bagus dengan tekanan sebagai tuan rumah. Di luar itu, saya mau ucap syukur untuk tim Uber tahun ini. Saya berada di tim yang kompak, yang bisa membangun kerjasama yang bagus. Saya yakin kekompakan itu yang membuat kami hari ini ada di sini. Di final Piala Uber 2024,” jelasnya. she

\

Written by Jatengdaily.com

Kontribusi Industri Manufaktur Jawa Tengah terhadap Perekonomian Nasional

Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ruang Diperpanjang hingga 14 Mei 2024