Tiga Pilar Ujung Tombak Kamtibmas

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi didampingi Bupati Demak dr Hj Eisti'anah, Kapolres AKBP Muhammad Purbaja dan jajaran Forkompimda saat hendak memasuki Wisma Halim terkait acara Silaturahmi Kamtibmas bersama tiga pilar, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Foto:dok/sari
DEMAK (Jatengdaily.com) – Upaya menciptakan situasi kamtibmas atau keamanan ketertiban masyarakat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 intensif dilaksanakan jajaran Polri. Tak terkecuali jajaran Polda Jawa Tengah, yang secara bergilir melaksanakan Silaturahmi Kamtibmas bersama Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi di kabupaten/kota di Jawa Tengah dalam rangka Operasi Mantab Praja 2024.
Seperti digelar di Wisma Halim Demak, Rabu (15/05/2024). Pada acara yang dihadiri Bupati dr Hj Eisti’anah SE, Ketua DPRD Kabupaten Demak HS Fahrudin Bisri Slamet SE, Dandim Letkol Inf Maryoto, serta tentunya Kapolres AKBP Muhammad Purbaja itu, Kapolda Ahmad Luthfi menuturkan, kontestasi pemilu acapkali menjadikan suhu politik meningkat. Namun begitu hati dan kepala tidak boleh panas, maka itu butuh tepasalira agar tak muncul konflik.
“Peran serta tiga pilar di wilayah terbawah, yakni kepala desa/lurah, Babinsa serta bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak pengamanan pemilu maupun pilkada sangat penting. Sebab mereka lah pihak-pihak yang berhadapan langsung dengan masyarakat pengguna hak pilih sekaligus pendukung kontestan atau pasangan calon (paslon),” ungkap kapolda.
Acara silaturahmi kamtibmas yang banjir hadiah sepeda sebagai penyangat itu, disebutkan, sebagai final cek kesiapan pengamanan wilayah Kabupaten Demak. Alasannya, wilayah pemilik DPT Pemilu sebanyak 896.901 orang itu termasuk satu di antara 35 kabupaten kota di Jawa Tengah yang selain menyelenggarakan pemilihan gubernur juga pemilihan bupati.
“Kenapa tiga pilar di desa memegang kunci kondusifitas dan lancarnya pelaksanaan pilkada? Karena saat hari H pencoblosan 27 November 2024, tidak akan ada bantuan personel pengamanan dari kabupaten/kota tetangga. Mengapa? Sebab mereka pun sibuk menjaga keamanan pilkada di wilayah masing-masing,” jelas Kapolda Ahmad Luthfi.
Sehubungan itu, Bupati Demak dr Hj Eisti’anah SE pun menyampaikan, terimasih kepada jajaran kepolisian dan TNI yang telah membantu pengamanan Pemilu serentak di Kabupaten Demak 14 Februari lalu. Serta berlanjut pada Pemungutan Suara Susulan (PSS) di 10 desa di Kecamatan Karanganyar pada 24 Februari, sehubungan bencana banjir yang melanda wilayah tersebut.
Lebih lanjut disampaikan, pesta demokrasi yang berjalan aman, tertib dan damai merupakan cermin kematangan demokrasi masyarakat. Maka itu semua stakeholder harus bergerak bersama, berkolaborasi dan bersinergi agar Kabupaten Demak tetap aman. Untuk itu lah dibutuhkan kordinasi lintas sektoral.
“Tentunya agar Pilkada untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, serta pemilihan bupati dan wakil bupati 27 November nanti berlangsung sukses tanpa ekses hingga hari pelantikan. Bahkan berlanjut pada kehidupan masyarakat sehari-hari,” pungkas bupati. rie-St