Loading ...

Tumpeng Songo dan 90 Gunungan, Simbol Asmaul Husna Wujud Syukur dan Kemakmuran Kabupaten Demak 

1718617468259

Bupati Demak dr Hj Eisti'anah SE didampingi suami saat memimpin iring-iringan tumpeng songo dan 90 gunungan hasil bumi menuju Masjid Agung Demak. Foto : sari jati

DEMAK  (Jatengdaily.com)- Kirab Tumpeng Songo dan 90 Gunungan dari Pendapa Satya Bhakti Praja menuju Mesjid Agung Demak sukses dilaksanakan, Minggu (16/06/2024) petang.

 Menyimbolkan Asmaul Husna dalam rangkaian tradisi Grebeg Besar Demak, berharap kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat Kabupaten Demak. 

Selamatan tumpeng songo atau tumpeng sembilan yang menjadi rangkaian tradisi Grebeg Besar wujud syukur atas hasil bumi dan perikanan yang berlimpah sehingga memberikan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kabupaten Demak. Berjumlah sembilan sebagaimana Walisanga  yang mendampingi Sultan Fatah saat memimpin Kasultanan Demak Bintoro. Sedangkan bentuk kerucut menjulang ke atas simbol manusia yang harus selalu ingat kepada Allah SWT. 

Mengenai iring-iringan tumpeng songo yang rutin diadakan pada malam 9 Dzulhijjah ,Bupati Demak dr Hj Eisti’anah SE menuturkan, ada yang beda dengan kirab tumpeng songo tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Seiring adanya penambahan 90 gunungan hasil bumi, sehingga genap 99 sebagaimana Asmaul Husna.

“Selain mengantisipasi rebutan gunungan  yang tidak tertib,  penambahan jumlah tumpeng dan gunungan hingga 99 pucuk dimaksudkan agar masyarakat Kabupaten Demak semakin berlimpah berkah. Berkah dari amalan Asmaul Husna serta Walisongo,” kata bupati. 

Berada pada baris paling depan iring-iringan tumpeng songo adalah Bupati Demak dr Hj Eisti’anah SE didampingi suami, dr H Muhammad Zaky, berserta jajaran Forkompimda. Dilanjutkan rombongan pemuda berbusana Walisongo serta penabuh rebana yang melantunkan Sholawat Badar. 

Disusul pada barisan berikutnya adalah tumpeng berbentuk miniatur Masjid Agung Demak, dan delapan tumpeng berikutnya yang berbalut sampul warna kuning emas. Serta 90 gunungan hasil bumi  yang diusung berjajar dua memanjang ke belakang. 

Sepanjang perjalanan dari Pendapa Satya Bhakti Praja ke Masjid Agung Demak, di kanan kiri iringan tumpeng berjalan pemuda dan pemudi membawa obor. Serta barisan personel Banser yang mengawal agar tumpeng songo maupun 90 gunungan tidak diserbu massa sebelum di doakan bersama di pelataran Masjid Agung Demak. 

Warga tampak antusias  memadati sejumlah titik. Mulai dari jalan depan Pendopo  Saya Bhakti Praja, kemudian Alun-alun Demak, hingga pelataran Masjid Agung Demak. Namun gunungan yang sudah dikemas dalam bungkusan kecil dibagikan kepada masyarakat oleh panitia setelah doa pengajian umum. rie-she

Facebook Comments Box
Exit mobile version