Oleh: Mohammad Agung Ridlo
Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan sebuah kisah inspratif yang mungkin terdengar sederhana, namun mengandung hikmah yang sangat mendalam. Kisah ini tentang seorang wanita tua yang setiap hari duduk mengemis di depan pintu sebuah masjid. (Satria Hadi Lubis, 2024).
Suatu hari, wanita renta itu didatangi oleh imam masjid. Dengan penuh kelembutan, sang imam bertanya, “Ibu, engkau adalah wanita mulia. Dahulu, anakmu rajin datang ke masjid saat masih tinggal di desa ini. Mengapa sekarang Ibu mengemis?”.
Dengan suara lirih, wanita itu menjawab, “Suamiku sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu. Satu-satunya anakku pergi merantau sejak delapan bulan yang lalu. Dia memang meninggalkan sedikit uang untukku, tetapi setelah habis, aku terpaksa mengemis untuk menyambung hidup”.
Imam masjid kembali bertanya, “Apakah anakmu tidak pernah mengirimkan uang untukmu, Ibu?”
“Setiap bulan, anakku mengirimkan aku ‘gambar warna-warni’,” jawab wanita itu. “Gambar-gambar itu kutempelkan di dinding rumahku sebagai kenangan”
Merasa penasaran, imam masjid itu kemudian berkunjung ke rumah wanita pengemis tersebut. Subhanallah! Betapa terkejutnya sang imam ketika melihat dinding rumah wanita itu penuh dengan tempelan kertas berwarna-warni. Setelah diamati dengan seksama, ternyata lembaran-lembaran itu adalah uang dollar Amerika.
Anaknya mengirimkan 1.000 dollar setiap bulan, jika dihitung sudah ada sejumlah 8000 dollar, tetapi karena ketidaktahuannya, wanita tua itu tidak menyadari bahwa “gambar warna-warni” itu adalah uang yang sangat berharga.
Ia tidak mengerti bahwa gambar warna warni itu bisa ditukarkan menjadi rupiah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan hati-hati, imam masjid mengambil uang tersebut dan menukarkannya. Kemudian, ia menyerahkan semua uang itu kepada wanita tersebut. Sejak saat itu, wanita tua itu tidak pernah lagi terlihat mengemis di depan pintu masjid.
Kisah ini memberikan kita sebuah pelajaran yang sangat berharga. Seringkali, kita memiliki sesuatu yang sangat berharga di dekat kita, namun kita tidak menyadarinya. Kita mencari kebahagiaan dan pertolongan di tempat yang jauh, padahal Allah telah memberikan petunjuk yang sangat jelas dalam Al-Qur’an.
Kisah wanita ini, hampir sama dengan sebagian kita. Kita memiliki Al-Qur’an, Kitabullah, pedoman hidup, sesuatu yang sangat berharga, pelindung kita, penyembuh kita, tetapi kita tidak tau membacanya, tidak mengerti isinya, tidak faham bahwa ia adalah segalanya.
Al-Qur’an, hanya menjadi penghias lemari, atau kaligrafi yang di tempelkan di dinding, lalu kita mengemis ke timur dan ke barat, mencari pedoman hidup, padahal di tengah-tengah kita ada sesuatu yang sangat berharga, ada Al-Qur’an, Peroteksi kita.
Al-Qur’an adalah pеdoman hidup yang lengkap dan sempurna. Di dalamnya terdapat jawaban atas segala permasalahan yang kita hadapi. Namun, berapa banyak dari kita yang benar-benar membaca, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari?.
Kita seringkali lebih sibuk mencari solusi di luar sana, mengikuti hawa nafsu dan godaan dunia, padahal Al-Qur’an ada di dekat kita, siap memberikan petunjuk dan cahaya.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an, yang artinya: “Dan Kami turunkan Al-Qur’an sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, sedangkan bagi orang-orang yang zalim (Al-Qur’an itu) hanya menambah kerugian” (QS. Al-Isra’: 82).
Oleh karena itu, marilah kita kembali kepada Al-Qur’an. Jadikanlah Al-Qur’an sebagai sahabat setia dalam setiap langkah kehidupan kita. Bacalah Al-Qur’an setiap hari, pahami maknanya, dan amalkan isinya.
Selain itu, janganlah kita tergesa-gesa meninggalkan majelis ilmu setelah selesai salat. Duduklah sejenak untuk berzikir, berdoa, dan merenungi ayat-ayat Allah. Pada saat-saat seperti itulah malaikat akan hadir dan mendoakan kita, memohonkan perlindungan dan kebahagiaan dari Allah.
Semoga Allah senantiasa menyinari hidup kita dengan Al-Qur’an, merahmati kita dengan Al-Qur’an, dan memberkahi kita dengan Al-Qur’an. Aamiin ya rabbal alamin.
Dr. Ir. Mohammad Agung Ridlo, M.T.
Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) Fakultas Teknik Unissula Semarang.
Sekretaris I Bidang Penataan Kota, Pemberdayaan Masyarakat Urban, Pengembangan Potensi Daerah, dan Pemanfaatan SDA, ICMI Orwil Jawa Tengah.
Sekretaris Umum Satupena Jawa Tengah. Jatengdaily.com-st