Jalin Sinergi Spiritual, Dai Kamtibmas dan Polrestabes Semarang Gaungkan Pesan Damai

Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono SH SIK MH dan Kasat Binmas AKBP Hery Tristiyono SH foto bersama dengan para Dai Kamtibmas usai bersilaturahmi di Aula Polrestabes Semarang, Selasa (19/8). Foto:dok
SEMARANG (Jatengdaily.com) – Suasana hangat tercipta di Aula Polrestabes Semarang ketika jajaran kepolisian bersilaturahmi dengan para Dai Kamtibmas. Bukan sekadar pertemuan formal, tetapi pertemuan yang menghadirkan semangat kebersamaan antara aparat keamanan dan para ulama dalam menjaga harmoni.
Wakapolrestabes Semarang, AKBP Wiwit Ari Wibisono, dengan penuh harap menyampaikan pentingnya sinergi antara polisi dan Dai Kamtibmas. Menurutnya, peran dai tidak hanya terbatas di mimbar, tetapi juga menyentuh ruang-ruang batin masyarakat, termasuk mereka yang tengah berada di balik jeruji besi.
“Para Dai Kamtibmas akan kami libatkan dalam pembinaan mental para tahanan agar mereka bisa sadar, berubah menjadi pribadi yang baik, dan kembali ke jalan yang benar,” tutur Wiwit yang pernah menjadi Sespri Presiden SBY itu.
Dalam kesempatan itu, Wiwit juga menyerahkan jaket seragam kepada Ketua Dai Kamtibmas Polrestabes Semarang, KH KRT Aris Pandan. Sebuah simbol kebersamaan, bahwa dakwah dan keamanan bisa berjalan beriringan.
Hadir pula sejumlah tokoh agama ternama, mulai dari Ketua MUI Kota Semarang Prof Dr KH Erfan Soebahar, Sekretaris MAJT KH Muhyiddin, hingga Ketua Umum Yayasan Masjid Agung Semarang (MAS) KH Hammad Maksum. Kehadiran mereka menambah kuat nuansa dialog antara moral, spiritual, dan keamanan.
KH Hammad Maksum menyampaikan kerinduannya akan sosok mubaligh berseragam polisi, seperti di masa lalu. “Kami ingin polisi yang punya bekal agama bisa naik mimbar, menjadi khatib Jumat atau mubaligh saat perayaan hari besar Islam. Kehadiran mereka akan membawa pesan agama sekaligus keteladanan disiplin dan ketegasan seorang aparat,” ucapnya penuh semangat.
Sementara itu, Wakil Ketua PCNU Kota Semarang, Agus Fathuddin Yusuf, mengusulkan agar Dai Kamtibmas turut menyusun buku khotbah Jumat yang mengangkat isu-isu aktual masyarakat. Menurutnya, buku itu bisa menjadi panduan khatib sekaligus media edukasi umat. Tak hanya itu, Agus juga menekankan pentingnya “patroli digital” oleh polisi untuk menindak ujaran kebencian dan hoaks yang meresahkan masyarakat.
KH Aris Pandan, selaku Ketua Dai Kamtibmas Polrestabes Semarang, menyambut baik berbagai gagasan tersebut. Ia memastikan, Dai Kamtibmas siap berkolaborasi dengan kepolisian melalui berbagai kegiatan, termasuk gelaran “Dai Kamtibmas Bershalawat” yang akan merangkul masyarakat dengan nuansa religius yang menyejukkan.
Pertemuan itu menegaskan, menjaga keamanan tidak cukup hanya dengan hukum dan aturan. Ada kekuatan moral yang bisa menyentuh hati, merangkul, dan mendidik masyarakat. Dan di situlah Dai Kamtibmas menjadi mitra strategis kepolisian—menghadirkan pesan damai lewat bahasa agama dan budaya. St