SEMARANG (Jatengdaily.com) – Jika seseorang dapat khusyuk dalam salatnya, maka segala keajaiban salat akan tersingkap. Ia akan mendapatkan manfaat dari salatnya, berupa ketenangan batin, kesehatan fisik dan psikis, kemasyarakatan yang indah, hubungan dengan Allah yang dekat, dan segala kebutuhannya akan Allah penuhi.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Badan Penasihatan, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Kota Pekalongan Drs. H. Achmad Suyuti ketika menjadi narasumber dalam Pelatihan Salat Khusyuk di Majelis Taklim Insan Mulia, Tambakaji, Ngaliyan, Semarang, Minggu, 16 Maret 2025.
Sebelumnya dalam kegiatan yang dipandu Ustaz Suroto itu, Ketua Majelis Taklim Insan Mulia Prof. Dr. Sri Suhandjati memberikan sambutannya.
Menurut Suyuti, salat khusyuk akan membentuk karakter yang baik. Dengan demikian, membangun karakter ataupun akhlak seseorang maupun bangsa untuk berkepribadian yang baik dapat diwujudkan dengan budaya menegakkan salat dengan khusyuk.
“Mengubah salat dari yang semula sekadar salat formalitas untuk menjadi khusyuk itu memang sulit sekali. Jalan satu-satunya adalah dengan cara membiasakan terlebih dulu dengan setengah memaksa. Salat khusyuk yang tadinya dipaksa itu, sekarang berubah menjadi kebutuhan,” ujarnya.
Suyuti mengatakan, dari ayat-ayat Al-Quran disampaikan beberapa keadaan tentang seseorang yang khusyuk dalam salatnya.
Pertama, ia akan merasakan bertemu dengan Allah.
Kedua, ia akan merasakan sedang bermunajat atau berbisik-bisik sambil berdoa secara sungguh-sungguh kepada Allah.
Ketiga, ia akan merasakan mikraj, naik ke sidratul muntaha. Sedangkan keempat, ia akan merasakan menyatu secara spiritual dengan Allah.
Pada dasarnya, demikian Suyuti, salat adalah doa dan gerakan-gerakan tertentu yang ditetapkan syariat. Seluruh bacaan salat berbentuk doa-doa tertentu yang dapat dijadikan bekal dalam kehidupan sehari-hati. Begitu pula halnya gerakan-gerakan salat memiliki manfaat yang luar biasa bagi kehidupan pelakunya.
“Seseorang akan hidup tenang, sehat jasmani dan rohani, serta lebih bersemngat, manakala ia rajin dan istikomah menjalankan ibadah salat secara sungguh-sungguh dan khusyuk,” tambahnya.
Suyuti menuturkan, di dalam salat lazimkan khusyuk, hadirkan Allah ke dalam hati. Kita harus membaguskan berdiri, menartilkan bacaan, menyempurnakan rukuk dan sujud serta rukun-rukun salat. Kita perlu menjaga sunah-sunah dan adab yang diperintahkan syariat di dalam salat. Selain itu menjaga dari hal-hal yang mengakibatkan berkurangnya kesempurnaan.
Suyuti dalam Pelatihan Salat Khusyuk itu didampingi oleh sejumlah ustaz yang lebih memperjelas dan mencontohkan dalam praktik. Dalam kesempatan itu para peserta pelatihan mendapatkan tiga buku tentang belajar salat khusyuk.St