SEMARANG (Jatengdaily.com) – Ketua Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima Dr Indarti menjelaskan, tiga unit Sekolah Nasima yaitu SD, SMP dan SMA Nasima ditunjuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI menjadi Sekolah Piloting atau Model Nasional untuk Pembelajaran Coding dan diberi amanah oleh Kemdikdasmen RI menjadi Sekolah Piloting atau Model Nasional untuk Pembelajaran Coding dan Artificial Intelligence (AI).
‘’Penunjukan ini tentu menjadi amanah sekaligus kepercayaan kepada Sekolah Nasima agar terus meningkatkan komitmen dan konsistensi terhadap pengembangan kompetensi-kompetensi khas Sekolah Nasima, terutama teknologi informasi terapan yang saat ini menjadi perhatian pemerintah,’’ kata Indarti dalam upacara halalbihalal 1446 H keluarga besar Sekolah Nasima di Hall Kaimana, lantai 3, Kampus SMA Nasima,Jalan Arteri Utara Yos Sudarso Semarang, Minggu (13/4).
Halalbihalal dihadiri Ketua Dewan Pembina KH Hanief Ismail, Ketua Dewan Pengawas Ragil Wiratno, Pendiri H Yusuf Nafi, para guru dan karyawan Nasima. Ceramah halalbihalal disampaikan ulama kharismatik KH Munif Muhammad Zuhri (Gus Munif) pengasuh Pondok Pesantren Giri Kusumo, Mranggen, Demak.
“Alhamdulillah, bersamaan dengan momen Syawal sebagai bulan peningkatan, tiga unit Sekolah Nasima mendapat amanat yang luar biasa,’’ katanya.
Dia mengajak para guru dan karyawan bersama-sama membuktikan keunggulan tersebut agar bisa menginspirasi sekolah-sekolah lain turut memberi manfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan bangsa seiring perkembangan zaman.
Doakan Nasima
Ulama kharismatik KH Munif Muhammad Zuhri (Gus Munif) pengasuh Pondok Pesantren Giri Kusumo, Mranggen, Demak dalam ceramahnya mendoakan Lembaga Pendidikan Nasima terus berkembang dan bermanfaat untuk umat.
Salah satu kunci keberhasilan dalam membangun sistem pendidikan dan sistem apa saja yang melibatkan orang banyak, Gus Munif mengingatkan agar menjauhi penyakit hati, hasut, dengki dan iri.
‘’Hindari dan jauhi penyakit hati ini. Sangat berbahaya. Karena dari sinilah awal sebuah persoalan muncul dalam sistem apapun. Kalau mau sukses jauhi itu,’’ tegas Gus Munif.
Ketika muncul berbagai persoalan dalam perjalanan organisasi, Gus Munif mengajak agar dikembalikan kepada Sang Pencipta yaitu Allah Swt. ‘’Tidak diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Karena itu tidak akan muncul masalah dan persoalan dunia kalau semua dikembalikan kepada Alah Swt,’’ katanya.
Dalam menangani murid dengan segala persoalanya, Gus Munif mengingatkan anak-anak memiliki karakter tersendiri. ‘’Orang tua atau pendidik dalam mengajar harus sabar dan memohon petunjuk Allah dan kembalikan urusan kepadaNya. Beres,’’ kata Gus Munif. St