SEMARANG (Jatengdaily.com) – Suasana Auditorium Ir Widjatmoko Universitas Semarang (USM) tampak semarak saat para pelajar dari berbagai kota di Jawa memadati ruangan untuk mengikuti ajang Lawphoria 2025, yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) USM, baru-baru ini.
Dari 20 peserta yang tampil dalam lomba pidato bertema “Peran Hukum bagi Generasi Muda yang Cerdas Digital dalam Penggunaan Teknologi Artificial Intelligence”, Naila Amalia dari SMA Muhammadiyah 3 Jakarta berhasil keluar sebagai Juara I.
Posisi kedua diraih oleh Alif Habibi dari SMA Insan Cendekia Al Mujtaba Sukoharjo, sedangkan Juara III ditempati oleh Maiaza Luthfaa dari MAN 1 Kota Semarang.
Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan kompetisi, tetapi juga memperkaya wawasan peserta melalui talkshow inspiratif yang melibatkan empat narasumber: Akademisi FH USM Khaidar Alifika El Ula, S.H., M.Kn., mahasiswa FH USM Aziyzah Qurrotu A’yun Sultonu Mas’ad, serta Denok dan Kenang Kota Semarang 2024, Felicia Jaydin dan Ijlal Ibraazy.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Hukum USM, Dhian Indah Astanti, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi tinggi terhadap semangat para peserta. Ia menilai, tema yang diangkat sangat relevan dengan isu kekinian.
“Tema Lawphoria tahun ini sangat dekat dengan kehidupan kita. Artificial intelligence kini menjadi bagian dari keseharian, dan tantangannya adalah bagaimana AI ini diatur agar tetap etis dan bermanfaat. Semoga talkshow ini memberi wawasan baru bagi generasi muda dalam memahami peran hukum di era digital,” ujarnya.
Ketua Biro Konsultasi Bantuan Hukum USM, Dr Tri Mulyani, juga turut hadir dan memberikan dukungan atas terselenggaranya acara ini.
Sementara itu, Ketua Panitia Lawphoria 2025, Ameliana Najwa Prismadani, menjelaskan bahwa kegiatan ini digagas sebagai sarana pengenalan Fakultas Hukum USM kepada pelajar tingkat SMA/SMK/MA se-Jawa.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dunia hukum itu menarik dan penting untuk masa depan. Lewat lomba pidato ini, para siswa bisa menyalurkan ide dan gagasannya secara kritis dan kreatif,” ujarnya.
Senada dengan itu, Gubernur BEM FH USM, Fauzan Ikhlasul Ammar Andira, menekankan pentingnya generasi muda memahami tantangan teknologi masa kini, terutama AI, dari perspektif hukum.
“Artificial intelligence adalah peluang besar, namun jika tidak dibarengi regulasi dan pemahaman etika, bisa menjadi bumerang. Kegiatan ini menjadi ruang belajar bersama untuk menjawab tantangan tersebut,” katanya.
Dengan kombinasi antara kompetisi, edukasi, dan pengembangan karakter, Lawphoria 2025 menjadi bukti nyata komitmen Fakultas Hukum Universitas Semarang dalam mencetak generasi muda yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi era digital berbasis hukum. St