in

Pengukuhan Guru Besar Unissula Henny Pratiwi Juga Dihadiri Profesor dari Luar Negeri 

Dari kiri Kepala LLDIKTI Wilayah VI Dr Bhimo Widyo Andoko, Prof Henny Pratiwi Adi, Ketua Pembina YBWSA Drs Azhar Combo dan Rektor Unissula Prof Gunarto. Foto: Siti KH

SEMARANG (Jatengdaily.com)- Rapat senat terbuka Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) mengukuhkan Prof Dr Ir Henny Pratiwi Adi ST MT sebagai guru besar atau profesor di bidang manajemen konstruksi, pada Kamis (9/1/2025).

Hadir juga dalam pengukuhan tersebut, sejumlah profesor dari luar negeri, yakni Prof Floris Boogard dan Prof Eric Boer dari Hanze University of Applied Sciences Belanda, Prof Theis Andersen dan Prof Rikke Markfoged dari VIA University Denmark, dan Roy Kraft van Ermel (mantan Walikota Gauda, Belanda). Para profesor dari luar negeri ini merupakan kolega dalam riset bersama Prof Henny.

Prof Henny Pratiwi yang merupakan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unissula tercatat sebagai guru besar ke-75 di Unissula, keempat di Fakultas Teknik (FT) Unissula dan guru besar pertama perempuan di FT Unissula. Dalam pengukuhah jabatan guru besar ini Prof Henny membacakan pidato pengukuhan berjudul ”Floating Building sebagai Alternatif Solusi Adaptif pada Kawasan Terdampak Kenaikan Muka Air Laut.”

Menurutnya, Indonesia 70 persennya merupakan wilayah perairan, maka daerah pesisir banyak mengalami kerusakan akibat iklim dan rob serta kenaikan permukaan air laut. Dampaknya merusak bangunan termasuk permukinan dan mengganggu aktivitas warga.

”Ada beberapa langkah yang dilakukan, yakni migrasi (perpindahan penduduk yang di sini dibutuhkan kesiapan pemerintah daerah untuk biayanya), langkah lain dengan proteksi namun butuh dana besar misalnya dengan pembangunan tanggul dan polder, atau menaikkan bangunan. Sedangkan alternatif lain adalah dengan floating bulding (bangunan terapung),” jelas istri Prof Dr Ir Imam Wahyudi DEA ini.

Prof Henny dengan sejumlah profesor dari Belanda dan Denmark. Foto: Siti KH

Floating bulding ditawarkan oleh Prof Henny adalah dengan penggunaan styrofoam sebagai bahan dasar bangunan apung. Hal ini memiliki banyak keuntungan, seperti biaya lebih murah dibandingkan dengan bahan lain, kemudian styrofoam juga mudah didapat dan mudah dikerjakan, tahan lama dan tidak mudah rusak. Selanjutnya penambahan lapisan beton di atas styrofoam akan membuat bangunan apung lebih kuat dan tahan lama. Bangunan apung ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pasar apung, dan sangat berguna di daerah yang rawan banjir atau kenaikan permukaan air laut.

Prof Henny juga memberi masukan dalam mengimplementasikan konsep tersebut melalui riset yang telah dilakukan melalui skema penelitian penanganan di Desa Randusanga Wetan, Brebes untuk bangunan pasar yang rusak akibat rob, dengan kembali dibangun dengan cara floating bulding, hal ini juga berpotensi untuk pariwisata.

Sementara itu Rektor Unissula Prof Dr Gunarto SH MH dalam sambutannya mengatakan, guru besar diharapkan akan memberikan andil bagi Unissula, Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA), bangsa dan negara, yang pastinya adalah masyarakat.

”Gagasan-gagasan baru dari para guru besar sangat dibutuhkan, sebagai bentuk pengembangan tri dharma perguruan tinggi. Kita bersyukur Unissula terus menambah guru besar, diharapkan di tahun 2027 nanti, Unissula memiliki 100 profesor atau guru besar,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jateng Dr Bhimo Widyo Andoko SH MH mengapresiasi atas kinerja Unissula dan YBWSA yang saling bersinergi membangun Unissula yang saat ini telah terakreditasi institusi Unggul, untuk selanjutnya makin memperkuat di kancah internasional. Unissula merupakan satu dari sembilan perguruan tinggi di Jateng yang terakreditasi institusi Unggul dari BAN-PT.

”Unissula saat ini makin diakui di kancah internasional. Salah satunya, dengan hadirnya tamu yakni para pakar dari kampus luar negeri. Riset yang dilakukan oleh Prof Henny dengan perguruan tinggi dari luar negeri ini bukti, jika Unissula diakui di kancah internasional. Hal ini membuktikan jejaring internasional yang telah dilakukan Unissula, tidak hanya dengan kampus di dalam negeri,” jelasnya.

Hadir juga dalam kesempatan ini Ketua Umum YBWSA Prof Dr Bambang Tri Bawono SH MH, para wakil rektor, senat, Ketua Pembina YBWSA Drs Azhar Combo, dan para dosen dan dekan di lingkungan Unissula. she

Written by Jatengdaily.com

Provinsi Jateng Perlu Membentuk Dinas Kebudayaan

Tim SAR Selamatkan Nelayan Asal Tegal Yang Terombang-ambing di Perairan Jepara