Sambut Menekraf/Kabekraf Teuku Riefky di Cikeas Art Gallery, SBY Tunjukkan Karya-karyanya

Susilo Bambang Yudhoyono

Menekraf/Kabekraf Teuku Riefky Harsya melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor. Foto: dok/adri

BOGOR (Jatengdaily.com)- Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Minggu (18/5/2025).

Dalam kunjungannya didampingi oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar; serta sejumlah pejabat eselon I dan II mendorong para seniman Indonesia untuk terus menghasilkan karya-karya yang lebih berkualitas. Dengan kualitas karya yang mumpuni, maka kesejahteraan kehidupan akan terjaga.

“Sejalan dengan penugasan dari Presiden Prabowo, Kami diamanahkan agar para pekerja seni dapat menghasilkan karya yang semakin berkualitas, sekaligus semakin sejahtera kehidupannya terutama dalam era tehnologi dan digital saat ini,” kata Teungku Riefky Harsya dalam keterangannya.

Seiring pesatnya perkembangan bisnis berbasis Kekayaan Intelektual saat ini. Diantaranya fokus utama Kemenekraf dengan pendampingan kepada para pegiat ekonomi kreatif termasuk para seniman untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya (HAKI).

“Hal ini penting, tidak hanya untuk keperluan komersialisasi, namun juga untuk perlindungan hukum dari hasil karya yang dimiliknya,” ungkapnya.

Pihaknya mengapresiasi sambutan yang hangat dari SBY karena punya multi talenta diberbagai bidang seni.

“Penjelasan dan pesan yang disampaikan bapak SBY membuat kami semakin yakin, bahwa peran para seniman dalam mendukung bangkitnya industri kreatif sangatlah penting,” jelasnya.

Sembari mengajak rombongan Kemenekraf berkeliling melihat koleksi lukisannya di Cikeas, SBY mengemukakan bahwa pada awal masa melukis, ia lebih banyak melukis landscape seperti laut, pantai atau pegunungan.

Pada perkembanganya SBY mulai melukis obyek lainnya seperti binatang, rumah pedesaan, bahkan bangunan artistik. Belakangan, SBY melukis dengan gaya abstrak atau semi abstrak.

Lukisan yang dibuat berukuran variatif dari kecil hingga panjang mencapai 3 meter. Di antara lukisan besar terdapat lukisan yang berjudul The Day God Test Our Faith and Courage menggambarkan kejadian tsunami di Aceh yang berukuran 310 cm x 140 cm yang dilukisnya dalam 15 jam.

“Judul lukisan ini bermakna sebuah haru ketika Tuhan menguji keimanan kita dan keberanian kita untuk dapat kembali bangkit,” kata SBY.

Uniknya per 2 Mei 2025 genap empat tahun dirinya menghasilkan lebih dari 350 lukisan. Dalam melukis awalnya menggunakan cat aklirik. Seiring waktu berjalan, SBY mulai menggunakan cat minyak dan ada beberapa lukisan menggunakan pisau palet, bahkan memakai finger painting atau dengan jari tangan.

“Ketika saya merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011. Saya percaya ekonomi nasional tidak hanya bertumpu sektor agraria dan industri padat modal. Kita perlu menyatukan seni dan teknologi, karena Indonesia kaya budaya dan kreativitas,” ujarnya.

Masih pada bulan Agustus 2025, SBY juga akan meluncurkan single album musik yang berjudul “Save Our World” sebuah lagu ciptaan SBY yang aslinya berjudul “Untuk Bumi Kita” dan dibawakan oleh 35 penyanyi lintas generasi diantaranya alm. Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Yuni Shara, Sandi Sondoro, Rio Febrian, Cakra Khan, Saykoji, Novia Bachmid, Rizwan Fadilah (Njan) hingga penyanyi cilik berusia 7 tahun.

Pada September 2025, SBY juga akan menggelar Pameran Lukis Tunggal yang akan memamerkan sekitar 100 lukisan terbaiknya ke hadapan publik.

“Tidak berhenti di dunia lukisan dan musik, SBY juga mempunyai bakat menulis. Hal ini diceritakannya kegiatan beliau dalam menyelesaikan edisi ke-3. Buku Kumpulan puisi dan merampungkan novel fiksi bergenre suspense,” pungkasnya. adri-she

Exit mobile version