REMBANG (Jatengdaily.com) – Suasana Balai Desa Dowan, Kecamatan Gunem, Kabupaten Rembang, pada Rabu (6/8) pagi itu terasa berbeda. Puluhan warga, perangkat desa, dan relawan kebencanaan berkumpul, bukan sekadar untuk rapat desa, tetapi untuk belajar bagaimana menyelamatkan diri dan sesama saat bencana datang.
Kegiatan bertajuk Sosialisasi dan Simulasi Desa Tangguh Bencana ini digelar oleh PT Semen Gresik bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang. Di bawah terik matahari, para peserta dengan penuh semangat mempraktikkan cara evakuasi, mengenali jalur aman, dan menggunakan peralatan sederhana untuk membuka jalur penyelamatan.
“Desa Dowan sering mengalami longsor, terutama saat musim hujan. Kami ingin warga lebih siap dan sigap ketika menghadapi situasi darurat,” ujar Senior Manager of Communication & CSR PT Semen Gresik, Sulistyono. Selain pelatihan, pihaknya juga membagikan bibit pohon keras yang memiliki akar kuat, untuk ditanam di lereng bukit sekitar desa sebagai upaya pencegahan longsor.
Langkah kecil yang sarat makna ini mendapat sambutan hangat dari warga dan BPBD. Ketua Pelaksana BPBD Kabupaten Rembang, Sri Jawarti, menilai kolaborasi ini sebagai contoh nyata sinergi perusahaan dan pemerintah dalam menjaga keselamatan masyarakat. “Harapannya, sinergi ini bisa menjadi kunci membangun desa yang tangguh dan berkelanjutan,” ujarnya.
Tidak hanya teori, warga benar-benar dilibatkan dalam simulasi—berlari menuju titik kumpul, menolong ‘korban’, hingga mengatur evakuasi mandiri. Suara tawa, teriakan instruksi, dan tepukan tangan sesekali terdengar, menandakan semangat gotong royong masih hidup di desa ini.
Bagi Semen Gresik, program ini bukan sekadar tanggung jawab sosial, melainkan investasi jangka panjang untuk lingkungan dan manusia. “Kami ingin Desa Dowan menjadi contoh desa yang siap siaga, dengan sistem mitigasi yang baik dan masyarakat yang saling melindungi,” tutup Sulistyono. St