Akhir 2019, Stadion Jatidiri Ditargetkan Rampung 90 Persen

Rumput Stadion Jatidir Semarang yang menggunakan jenis zoysia japonica, sama dengan yang dipakai di Stadion Pakansari Bogor. Foto: ist
SEMARANG (Jatengdaily.com) – Renovasi Stadion Jatidiri untuk tahap empat akan segera dilakukan. Untuk tahap empat ini meliputi tiga bagian yaitu pembangunan lintasan atletik, pemasangan atap tribun timur dan utara, serta arsitektur stadion.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPkom) Renovasi GOR Jatidiri Prambudi Trajutrisno mengatakan kontrak sudah dilakukan 13 Mei kemarin dengan pemenang lelang kontraktor pembangunan PT Duta Mas Indah Semarang.
“Setelah itu akan mulai pekerjaan selama tujuh bulan ke depan atau berakhir 30 Desember 2019. Kita harapkan pekerjaan tepat waktu, tepat mutu, tepat administrasi dan sesuai spesifikasinya. Sehingga pertengahan Desember 2019 bisa rampung. Kalau tahap empat rampung, bisa dikatakan selesai 90 persen, dan tahap kelima tinggal finishing saja,” kata Prambudi Selasa (14/5) di kantor Disporapar Jateng.

Prambudi menjelaskan untuk renovasi stadion ini memang tidak dilakukan multiyears, sehingga harus melalui proses lelang dan memakan waktu lama. “Untuk pekerjaan tahap empat ini nilai kontrak Rp 139 miliar dengan pagu Rp 166 miliar,” tambah Prambudi.
Sedangkan Direktur PT Duta Mas Indah, Slamet Riyadi mengatakan nantinya ada tiga lantai dan menjadi satu satunya di Indonesia. “Untuk lintasan atletik nanti dibuat delapan lintasan, dan sama dengan lintasan atletik di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Kemudian rumput stadion kami memakai jenis rumput zoysia japonica, sama dengan yang dipakai di Stadion Pakansari Bogor,” jelas Slamet.
Kapasitas stadion akan menjadi 35 ribu tempat duduk. Selain itu di lantai bawah akan dibangun unit unit yang bisa digunakan untuk perkantoran dan kantor cabang olahraga.
” Stadion Jatidiri ke depan bisa menjadi ikon Jawa Tengah. Apalagi dananya murni semuanya dari APBD Jateng, dan ini sangat membanggakan. Nanti kalau jadi bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat yang berolahraga atau kegiaatan lainnya,” tutup Prambudi. zia-yds