SEMARANG (Jatengdaily.com)- Puluhan pecinta motor Honda S 90 yang tergabung dalam Sembilanpuluh Semarang Motor Classic (SSMC) melakukan kopi darat (kopdar) di pelataran Masjid Agung Jawa Tengah, Minggu (27/10/2019). Tujuan kopdar menjadikan wadah bertukar pikiran, dan memberi informasi untuk menghidupkan, agar motor jadul tidak punah di jalanan.
Aris Setyabudi selaku pendiri SSMC mengatakan awal mula mendirikan club’ motor S 90 sejak tahun 2012. Itu pun didirikan club’ itu karena hobi motor besi tua pabrikan Honda buatan Jepang tahun 1964-1972.
Dari situ, ia terbesit untuk mengajak semua pemuda yang punya motor S 90 untuk gabung. Sebab rasa kekawatirannya motor-motor jadul hilang dari peredaran di jalan. Maka dari itu, ia bersama temannya mengumpulkan tim untuk bertukar pikiran soal mesin dan keunikan motor.
“Anggotanya sudah lumayan di Semarang, ada 40 berbagai jenis motor bahkan motor yang orisinil pun masih ada,” kata Aris Setyabudi pemilik motor Honda S 90.
Dia menyebut meski motor lawas jarang ditemui di jalanan, ia masih beruntung masih diberi kesempatan merawatnya. Bahkan banyak suka duka ketika mengendarai motor jadul tersebut dijalanan saat tour Jawa-Bali-Sumatera.
“Dulu pernah di Lampung tahun 2015 sampai 2016. Kalau bicara motor lawas, mesin pasti gampang macet. Biasannya kami atasi sendiri, kendalanya spool CDI platina, ya kita bongkar dilokasi sampai mesin bisa hidup kembali,” ujarnya, Senin (28/10/2019).
Motor yang ia miliki tersebut, juga pernah menang kontes kategori motor orisinil. Maka dari, itu lebih memilih untuk merawat motor itu tanpa merubah kondisi.
“Juara 2 kontes motor S 90 orisinil. Kategorinya cat masih orisinil, bahkan sampai emblemnya masih asli,” jelasnya.
Sementara itu Ketua SSMC Semarang Krisna Patra Ambara mengaku melalui kegiatan itu, komunitasnya berharap bisa membaurkan pecinta motor jadul dengan masyarakat umum.
“Kita sudah tujuh tahun aktif, sekedar tukar pikiran soal mesin serta mengajak pemuda pemudi untuk memperhatikan safety reading saat di jalanan,” tutup Krisna Patra Ambara. adry-she