Jelang Lebaran, Harga Bahan Pangan Dijamin Stabil

Walikota Semarang Hendrar Prihadi saat memberikan sambutan bersama MUI pada acara Safari Ramadan di Rejosari Semarang Timur. Foto: Ugl
SEMARANG (Jatengdaily.com) – Menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tinggal menghitung hari, Walikota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat Kota Semarang untuk menyambut para pemudik yang datang ke Kota Semarang dengan baik.
Hal itu dikemukakan Hendi, sapaan akrab walikota saat menghadiri acara silaturrahmi safari Ramadan MUI di Masjid Al-Mufidah Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Hendi meminta warga untuk tidak
ricuh dan gaduh seperti yang terjadi di daerah lain. Menurutnya, Indonesia
memiliki tradisi silaturahmi yang unik yaitu mudik saat Lebaran.“Setiap tahun
Lebaran dan setiap tahun juga mudik yang mana sangat dinikmati oleh semua
masyarakat Indonesia,’’ katanya.
Di negara Arab, Malaysia, dan negara yang populasi muslimnya besar tidak ada istilah mudik. Mudik cuma ada di Indonesia, pada berjuang pulang kampung halaman. Baik naik motor, mobil, bus, kereta, dan pesawat, semuanya senang karena bisa bertemu dengan sanak saudara di kampung halaman. ‘’Nilai itu yang perlu kita jaga,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, tidak lupa Hendi menitipkan pesan
kepada masyarakat yang akan mudik ke kota lain agar memperhatikan kondisi
rumahnya. “Bisa dititipkan ke tetangga, cek lampu, listrik, dan sakelar, cek
kompor gas dan yang tidak mudik tetap melakukan ronda agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan,” pesannya.
Ia juga tidak lupa meminta masyarakat Kota Semarang untuk
guyub, rukun, dan familier turut serta membangun Semarang agar lebih baik dan
lebih hebat.
Terkait kenaikan harga yang kerap terjadi menjelang Lebaran,
Hendi juga berpesan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu untuk tidak “kalap dan
nafsu”. “Artinya kalau barang-barang mahal ya jangan dibeli. Kalau ayam mahal
bisa pakai bahan makanan pengganti seperti telur, tempe, atau tahu,”
ujarnya.
Namun, pihaknya memastikan sejak Lebaran tahun
lalu, Pemerintah telah membentuk Satgas Pangan yang terdiri dari Kementrian
Perdagangan dari tingkat pusat, provinsi, dan kota untuk selalu mengecek harga
pasar. Seperti yang terjadi pada bawang putih dan cabe merah yang harganya
sempat melonjak, kemudian dari satgas pangan melakukan pengendalian harga
dengan memasok sekian ton bahan makanan tersebut agar harga stabil. Ugl–st