SEMARANG (Jatengdaily.com)– Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto bersama para pedagang barang antik Kota Lama, melakukan slub-sluban untuk menempati lapak di dalam bekas gedung Persatuan Perdagangan Indonesia (PPI) dekat Gereja Blenduk, Sabtu (4/5).
Acara slub-sluban ditandai dengan doa, selanjutnya, pemotongan tumpeng, dan jajan pasar yang dimakan bersama-sama. Lalu, ditindaklanjuti oleh pedagang barang antik menggelar barang-barang antik dagangannya.
Ketua Paguyuban Pedagang Barang Antik Semarang Surono SH, pada kesempatan itu mengatakan, kriteria barang-barang antik itu, usia barang di atas 100 tahun.
“Di galeri barang antik di gedung PPI, banyak barang antik yang usianya di atas 100 tahun silam. Jenis barang antik tersebut, antara lain seperti keris zaman kerajaan Majapahit, zaman Budha, meubel zaman kerajaan, alat penerangan, dan keramik peninggalan kerajaan Ming,” katanya.
Dikatakan, barang antik tersebut sering dimanfaatkan untuk koleksi. “Kalau
kolektor sudah bisa membedakan barang-barang yang masuk dalam kategori barang
antik,” katanya.
Menurut Surono, bila koleksi barang masih produk di bawah 100
tahun, berarti barang itu zadul atau barang kuno.
Barang antik itu, menurut Surono lakunya susah-susah gampang. Kadang barang
antik yang digadang-gadang bakal cepat laku, malah tidak laku-laku.
“Justru barang yang diprediksi tidak laku, malah cepat
laku. Itulah, namanya barang antik, susah diprediksi cepat atau lambat
lakunya,” ucapnya.
Tetapi Surono mengaku harga barang antik di galeri PPI Kota Lama terjangkau
oleh masyarskat. Harga mulai Rp 20.000 hingga sampai mencapai ratusan juta.
Harga ratusan juta barang antik tersebut, kata Surono seperti keris zaman
Majapahit, patung emas zaman kerajaan Mataram. Sedangkan barang antik
jenis.meubel biasanya untuk display dan dipasang di restoran atau rumah maksn
untuk menarik pembeli.
Sementara itu, Perintis Pedagang Barang Antik Kota Semaramg Linggo Sapto
mengakui di tempat baru di PPI Kota Lama minggu pertama bulan Ramadan
dipastikan sepi pengunjung. Selanjutnya, memasuki minggu ketiga hingga Lebaran
bakal ramai lagi.
Menurut Linggo, pengunjung yang melihat-lihat barang sepi pada saat pergantiam
tahun baru. Natal, malah ramai, pengunjung yang menyaksikan barang antik.Ugl–st
GIPHY App Key not set. Please check settings