Pengemudi dan Kendaraan Butuh Istirahat Saat Mudik

Joko Setijowarno
SEMARANG (Jatengdaily.com) – Hasil penelitian Balitbang Perhubungan pada April 2019 menunjukkan pemudik yang memakai mobil pribadi dari wilayah Jabodetabek sebanyak 4.300.346 orang atau 28,9 persen. Sedangkan 1.000.080 mobil paling banyak memilih jalan Tol Trans Jawa, yakni 399.962 mobil (40 persen). Sisanya memilih jalur pantura 273.418 mobil (27,3 persen), jalan alternatif 119.883 mobil (12 persen), Trans Sumatera (bagi yang arah Sumatera) 88.335 mobil (8,8 persen), jalur pansela 84.830 mobil (8,5 persen) dan jalan lintas tengah Jawa 33.651 mobil (3,4 persen). Menurut Pakar Transportasi dari Unika Spegijapranata, Djoko Setijowarno, keselamatan pemudik harus mendapat perhatian meskipun pada saat mudik Lebaran, angka kecelakaan menurun hingga 30 persen dibanding sebelumnya.Potensi pecah ban bisa lebih tinggi. Oleh sebab itu, setiap pemudik yang lewat tol disarankan sebaiknya antara 2 hingga 3 jam perjalanan untuk beristirahat. Selain pengemudi, kendaraan juga perlu istirahat. Hal itu dikarenakan permukaan jalan tol rigid pavement yang tidak dilapiskan aspal membuat ban cepat aus dan panas. “Penambahan rest area di luar tol dekat gerbang tol lebih memungkinkan untuk mengantisipasi akan banyaknya pemudik yang ingin beristirahat sejenak. Berikan kemudahan dan keringanan biaya jika akan masuk tol di gerbang yang sama jika ada pemudik yang mau beristirahat di rest area dekat gerbang tol,” terangnya, Minggu (5/5/2019). Dia menambahkan, rest area tersebut dapat difasilitasi Pemerintah Daerah setempat. Keberadaan rest area di sepanjang tol tidak akan mampu memebuhi semua pemudik lewat tol. Karena dalam kondisi anomali. Perhitungan kebutuhan jumlah rest area di tol berdasar kebutuhan arus kendaraan normal lewat tol. Pemudik yang menggunakan sepeda motor juga diimbau setiap satu jam beristirahat untuk memulihkan kondisi tubuh. Pemerintah dapat mengeluarkan larangan membawa anak-anak, tidak lebih dari dua orang dan bawa barang berlebihan. Perjalanan jarak jauh ke Jateng dan Jatim, sebaiknya memanfaatkan mudik gratis lewat kapal laut. Tujuannya, mempersingkat waktu menggunakan sepeda motor di jalan raya. Mudik gratis lewat kapal laut tidak selaris menggunakan truk dan kereta. Mudik gratis lewat kapal laut, pemerintah membiayai sekitar Rp 1,3 juta setiap unit sepeda motor termasuk gratis naik kapal laut untuk dua orang dapat makan gratis selama perjalanan di atas kapal. “Penggunaan angkutan barang mengangkut orang juga harus dilarang. Namun, kenyataannya setiap tahun pasti ditemui truk diberi atap penutup mengangkut orang dan terkadang sepeda motor juga. Pasalnya, di kampung sudah tidak ada lagi angkutan umum yang nyaman, bahkan sudah punah. Hal itu membuat pemudik memilih menggunakan sepeda motor untuk jarak jauh demi memudahkan mobilitas setibanya di kampung halaman,” pangkas Djoko. Ugl–st |