in

Ribuan Warga Meriahkan Tradisi Sedekah Laut di Tanjung Mas

Warga Tambaklorok berbondong-bondong melakukan prosesi sedekah laut. Foto: Ugl

SEMARANG (Jatengdaily.com) — Ribuan warga sekitar perkampungan nelayan Tambaklorok Kelurahan Tanjungmas Semarang Utara dan sekitarnya, berbondong-bondong ke tepian pantai mengikuti dan menyaksikan prosesi sedekah laut dan bumi, Minggu (28/7/2019).

Mereka, tidak hanya orangtua, dan remaja, tetapi juga anak-anak, warga perkampungan nelayan yang berbaur dengan masyarakat dalam memeriahkan tradisi sedekah laut yang sudah melekat digelar setiap tahun sekali.

Puluhan kapal nelayan warga Tambaklorok dan sekitarnya juga ikut andil bagian memeriahkan tradisi sedekah laut dan bumi di Kampung Wisata Tambaklorok Kelurahan Tanjung Mas tersebut.

Tidak sedikit warga ikut naik perahu hingga ke  tengah laut untuk melepas beberapa bawaan seperti jajan pasar, buah-buahan dan sejumlah menu makanan lainnya yang dibawa ke tengah laut.

Ketua panitia acara Imam Sucipto mengatakan, kegiatan sedekah laut sudah menjadi tradisi di Kampung Wisata Tambaklorok. Menurutnya, acara sedekah laut tahun ini lebih meriah dan ramai dibandingkan tahun sebelumnya.

“Untuk tahun ini, banyak pihak yang terlibat dalam memeriahkan sedekah laut Tambaklorok. Seperti KNTI,  remaja Karang Taruna, dan tentunya para nelayan di Kampung Tambaklorok,” katanya kepada awak media usai kegiatan sedekah laut.

Sejumlah pemilik kapal panen rezeki pada saat tradisi sedekah laut di Tanjung Mas Semarang, Minggu (28/7). Foto:Ugl

Imam menambahkan, sedekah laut ini nantinya juga bisa menjadi agenda wisata mengingat di Tambaklorok akan menjadi Kampung Bahari di Semarang Utara.

Diharapkan, setelah kampung wisata Tambaklorok selesai pembamgunan, acara sedekah laut semakin dikemas dan memiliki daya tarik terhadap wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Melalui sedekah laut ini akan menunjukan, dan menjadi identitas yang khas Kampung Bahari Tambaklorok, yang diharapkan bisa menarik wisatawan lokal maupun luar negeri.

Sementara itu, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Semarang, Slamet Ari Nugroho menambahkan, keikutsertaan KNTI dalam acara tersebut sudah menjadi amanah dalam mengawal dan mempublikasikan agar semakin dikenal luas di Indonesia.

“Jadi dari kami juga mengkoordinir para nelayan di sini. Karena acara ini kan notabene hajatannya para nelayan,” katanya.

Ia menambahkan, jumlah Nelayan di Tambaklorok sendiri mencapai hampir mencapai 800 orang. Angka tersebut bisa berubah mengingat banyak juga nelayan yang mempunyai matapencaharian lain, selain sebagai nelayan.

Sekarang jumlah nelayan di sini sekitar 745, tetapi kalau lagi musim barat ini paling tinggal separuhnya, karena tidak masuk musim melaut, jadi tangkapan mereka sedikit. Ugl–st

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Koperasi Diminta Bertransformasi di Era Revolusi Industri 4.0

Adang Radikalisme Agama, Alumni Al Azhar Mesir Sosialisasikan Moderasi Islam