SEMARANG (Jatengdaily.com)- Ribuan sopir angkot di Semarang kehilangan mata pencahariannya karena dampak virus Corona. Mereka mengaku kini tengah kesulitan ekonomi, sebab bila memaksakan narik angkot jumlah penumpang yang ada tidak bisa untuk menutupi setoran.
“Total ada 7.000 sopir angkot, bus kota, dan bus pariwisata mereka 80 persen nganggur. Tidak bisa kerja lagi yang berujung tidak punya penghasilan lagi,” kata Ketua Organda Kota Semarang, Bambang Pranoto saat dikonfirmasi, Minggu (3/5/2020).
Sedangkan nasib para sopir angkot saat ini merana dan sangat butuh uluran bantuan dari Pemprov Jateng maupun Pemkot Semarang. Kondisi mereka saat ini terhimpit kesulitan hidup karena masih harus membiayai hidup anak dan istrinya saban hari.
“Mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya mengandalkan bantuan,” ujarnya.
Menurut Bambang, gara-gara tak bisa mendapat penghasilan apapun selama pandemik COVID-19, para sopir angkot nekat menggadaikan barang berharganya untuk menyambung hidup.
“Soalnya kalau mau ngutang juga gak memungkinkan. Kan banyak lembaga keuangan nasibnya juga hampir sama. Satu-satunya jalan, ada ratusan rekan kita yang harus jual perabotan rumah buat biaya hidup. Apapun barang berharga dijual dulu untuk sementara waktu sambil nunggu situasinya pulih lagi,” ujarnya.
Sedangkan bantuan yang dijanjikan oleh pemerintah sejak awal April hingga kini tak kunjung turun. Ia berharap pemerintah segera menyalurkan bantuannya untuk meringankan beban para sopir angkot.
“Dampak yang paling terasa itu pada sopir angkot dan sopir bus pariwisata. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang. Kita minta pemerintah untuk segera perhatikan nasib sopir angkot. Berilah bantuan kepada kita bisa berupa bantuan langsung tunai atau sembako. Biar kita tetap bisa bertahan hidup,” ujarnya.
Sementara itu sopir angkot Marimin mengaku sudah dua bulan ini penumpang sepi sekali jalan hanya dapat satu penumpang, kadang tidak ada sama sekali. Ini membuatnya enggan untuk tidak beroperasi.
“Sepi parah, tidak ada penumpang sama sekali. Sehari kadang sampai sore hanya dapat penghasilan dibawah Rp20 ribu,” kata Marimin. adri-she