SEMARANG (Jatengdaily.com) -Webinar dengan tema Penguatan Literasi Bahasa dan Sastra Indonesia pada Masa Pandemi dengan Berpijak pada Kebijakan Merdeka Belajar, yang digelar oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang pada Selasa (24/11/2020) mendapat sambutan yang baik.
Tercatat sedikitnya 300 dosen, guru, pemerhati bahasa dan sastra Indonesia, dan mahasiswa mengikuti acara yang digelar secara Live Zoom dan Youtube ini.
Ketua panitia Dr. Evi Chamalah, M.Pd mengatakan, acara ini hasil kerjasama PBSI FKIP Unissula dengan Balai Bahasa Jawa Tengah dan Unversitas Pekalongan (Unikal). Dengan tujuan untuk mendorong mahasiswa, dosen dan tenaga pendidik untuk mau menyukai sastra. Hal ini bisa dilakukan melalui sejumlah cara, diantaranya dengan banyak membaca literasi. Apalagi di era digitalisasi saat ini, sumber literasi bahkan lebih mudah ditemukan melalui internet.
Oleh karena itu, dalam webinar ini menghadirkan sejumlah pakar, sebagai nara sumber. Diantaranya, adalah Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Ganjar Harimansyah, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unissula, Dr. Turahmat, M.Pd dan Dekan FKIP Universitas Pekalongan (Unikal), Dr. Fahrudin Eko Hardiyanto, M.Pd.
Acara ini dibuka langsung oleh Rektor Unissula Drs. Bedjo Santoso, M.T., Ph.D. Rektor mengapresiasi acara tersebut. Pasalnya bisa dijadikan masukan terkait dengan program Merdeka Belajar yang saat ini telah diterapkan Unissula, sebagai anjuran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbdud) Nadiem Makarim.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Harimansyah, menjelaskan tentang Strategi Penguatan Literasi Bahasa dan Sastra di Masa Pandemi, Kampus Merdeka dan Peran Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya, strategi untuk meningkatkan budaya literasi harus ada sinergi baik dari instansi, praktisi (guru/dosen), maupun siswa/mahasiswa.
‘’Balai Bahasa Jawa Tengah melakukan tugas dan fungsinya dengan melakukan penelitian, kajian, pembinaan, dan pengembangan bahasa. Untuk bahan literasi BBJT sudah menyediakan 700 bacaan yang bisa diakses secara gratis oleh masyarakat,’’ jelasnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unissula, Dr. Turahmat, M.Pd menjelaskan tentang “Literasi Komprehensif dalam Sastra”. Menurutnya, literasi sastra akan terlahir kembali manakala oleh individu yang berbeda.
‘’Intinya, dalam melihat sesuatu ataupun informasi harus secara komprehensif, yaitu melihat dengan tidak hanya setengah-setengah atau hanya potongan-potongannya saja, tetapi harus utuh dan menyeluruh. Demikian halnya dalam memahami sastra, bukan sekadar teksnya saja melainkan pemaknaanya secara dalam dan luas. Sastra akan terlahir kembali manakala dibaca oleh indivisu yang berbeda,’’ jelasnya.
Menurutnya, kemampuan membaca dan menulis pada seseorang akan menambah kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Serta kemampuan berkomunikasi yang efektif
Sementara itu, Dekan FKIP Universitas Pekalongan (Unikal), Dr. Fahrudin Eko Hardiyanto, M.Pd menjelaskan tentang “Batu Diksi Membangun Etos Literasi Kampus Merdeka”. Batu Diksi yaitu batu akronim dari (baca dan tulis), sedangkan diksi merupakan akronim dari (diksi dan kreasi).
‘’Dosen, mahasiswa, dan tenaga pendidik didorong untuk sadar baca, sadar tulis, suka diskusi, dan cinta berkreasi (memproduksi). Maka dari itu karya adalah hal penting dari literasi. Dalam menegakkan literasi dalam bidang bahasa dilakukan dengan menggalakkan Batu Diksi, yaitu baca, tulis, diskusi, dan kreasi. Keempatnya berhubungan erat dan bersinergi. Dengan membaca kita mengenal dunia dan dengan menulis kita dikenal dunia,’’ jelasnya. She