MAJT, MAS, dan Masjid Baiturrahman Terapkan Protokol Kesehatan saat Sholat Idul Adha

0
idul adha

Pengurus masjid Baiturahman, Masjid Masjid Agung Jawa Tengah, dan Masjid Kauman sepakat menggelar sholat Idul Adha dengan menerapkan protokol kesehatan. Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Tiga masjid besar di Kota Semarang akan menyelanggarakan Sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha 1441 H / 2020 M, Jumat 31 Juli 2020 mendatang.

Tiga masjid besar yang dimaksud yakni Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Jalan Gajah Raya Gayamsari, Masjid Raya Baiturahman Jawa Tengah di kawasan Simpang Lima dan Masjid Agung Semarang (MAS) di Kauman Semarang Tengah.

Untuk  Sholat Idul Adha digelar pada hari Jumat,  10 Dzulhijjah 1441 H atau 31 Juli 2020 M, mulai pukul 06.15 WIB. Sedangkan untuk pemotongan hewan kurban, ketiga masjid akan melaksanakan pada Sabtu, 11 Dzulhijjah 1441 H atau 1 Agustus 2020 M, mulai pukul 06.00.

Berdasarkan hasil rapat yang diikuti perwakilan dari tiga masjid tersebut yang dipimpin oleh Dr KH Achmad Darodji, Ketua  Umum Pengurus YPKPI Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah yang juga Ketua MUI Jawa Tengah di Kantor Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah Simpanglima Semarang Sabtu (25/7/2020).

Hadir Ketua Bidang  Takmir Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah Dr KH Multazam Ahmad MA, Ketua Yayasan Badan Pengelola Masjid Agung Semarang Ir KH Khammad Maksum dan Sekretaris Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Drs KH Muhyiddin MAg, serta sejumlah pengurus dari ketiga masjid tersebut.

Dr KH Achmad Darodji menyatakan, pelaksanaan ibadah sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban akan dilakukan dengan protokol covid-19, seperti pakai masker, jaga jarak di antara sesama jamaah  dan melakukan cuci tangan saat baru tiba masjid.

Karena itu, agar ada jarak diantara jamaah, barisan sholat  (sof) dibuat renggang sehingga kapasitas masjid hanya bisa menampung sekitar seperti hingga setengah dari kapasitas sesungguhnya. Masjid juga menyediakan alat pendeteksi suhu badan, tempat cuci tangan serta sabun bahi jamaah, serta melakukan penyemprotan disinfektan sebelum dan sesudahnya.

“Yang perlu dicatat pula, jangan sampai jamaah melepas maskernya saat berada di dalam masjid, jangan terjadi kerumunan massa baik saat Idul Adha atau saat prosesi penyembelihan hewan kurban,” terang kata Kiai Darodji.

Selain itu, untuk keamanan ketertiban, Kiai Darodji juga meminta agar takmir masjid berkoordinasi dengan kepolisian. “Kita ingin, semua jamaah tertib, karena mari taati protocol yang sudah di tetapkan. Ini ihtiar kita untuk mencegah penularan viris corona,” tegasnya.

Ketua Bidang  Takmir Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah Dr KH Multazam Ahmad MA, mengatakan, sholat Idul Adha di Masjid Baiturrahman akan dimulai pukul 06.15, namun jamaah diharapkan datang paling lambat pukul 06.00, karena setelah itu akses pintu masuk akan ditutup.

Tahun-tahun kemarin sholat Idul Adha digelar di Lapangan Simpang Lima, namun tahun ini dilaksanakan di dalam Masjid Baiturrahman. Untuk penyelengaraan sholat Idul Adha ini pihkanya juga sudah berkoordinasi dengan Satgas Gugus Covid-19 dan kepolisian.

“Jamaah harus bawa masker, bawa sajadah, cuci tangan saat tiba di masjid. Dan juga  bawa kantong plastik atau tas dari rumah untuk tempat alas kaki masing-masing demi keamanan dan menjaga kesucian masjid,” kata Kiai Multazam.

Untuk khotib sholat Idul Adha, akan disampaikan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen atau akrab disapa Gus Yasin. Sedang imamnya yakni KH Kiai Ulil Abshar Al Hafidz. Setelah Sholat Idul Adha akan ada prosesi penyerahan hewan kurban sapi dari Wagub Gus Yasin dan Pak Walikota Hendrar Prihadi.

Adapun untuk penyembelihan hewan kurban dilakukan hari Sabtu (1/8/2020), dengan mendatangkan tim dari rumah pemotongan hewan (RPH) Kota Semarang. Sampai Sabtu (25/7/2020) sudah masuk 5 ekor sapi, 1 ekor kerbau dan 12 kambing, dn diperkirakan akan bertambah.

 “Karena ini covid, model pembagian daging kurban tidak seperti seperti kemarin. Kami tidak membagi daging di lingkungan masjid seperti kemarin. Daging kurban diantar dan ada yang diserahkan langsung kepada penerima yang sudah didata. Kami menghindari adanya kerumunan masa di lingkungan masjid,” katanya.

Sementara, Ketua Yayasan Badan Pengelola Masjid Agung Semarang Ir Khammad Maksum, mengatakan sejauh ini data jumlah hewan kurban yang sudah masuk di panitia kurban masih dibawah tahun kemarin. Tahun kemarin sapi ada 19 ekor dan kambing 53 ekor, sedang sampai saat ini yang sudah terdata 11 ekor sapi dan 30 ekor kambing. Untuk hari penyembelihan hewan kurban juga akan dilakukan hari Sabtu, 1 Agustus 2020.

“Kami mohon maaf, karena kondisi sedang pandemic covid-19, kami juga tidak membagi daging kurban secara terbuka seperti kemarin. Ini untuk mencegah terjadinya kerumunan. Daging kurban akan didistribusikan dengan cara diantar ke para penerima yang sudah kami data sebelumnya,” kata pria yang akrab disapa Gus Khammad ini.

Adapun untuk pelaksanaan sholat Idul Adha juga menerapkan protokol ketat, yakni seperti yang sudah diterapkan saat sholat jamaah lima waktu dan sholat jumat yang sudah berlangsung selama ini, yakni wajib pakai masker, bawa sajadah, sebelum masuk masjid cuci tangan.

“Khotib Idul Adha akan disampaikan oleh KH Hanif Ismail LC dan Imam  oleh KH Ahmad M Nur. Untuk kapasitas jamaah dibatas 500 orang,” bebernya.

Adapun Sekretaris Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah Drs KH Muhyiddin MAg mengatakan, kapasitas  MAJT yakni ruang utama dan hal plaza (bawah payung raksasa) saat kondisi normal bisa menampung 8 ribu Jemaah, namun covid-19, dibatas hanya sepertinya saja, yankni 2,5 ribu sampai tiga ribu. Jamaah juga wajib pakai masker, bawa sajadah sendiri, dan cuci tangan dengan sabun saat datang atau pulang dari masjid.  Jamaag juga akan dites suhu badannya saat  masuk masjid.

”Untuk khotib Idul Adha akan disampaikan oleh Prof Dr KH Noor Ahmad dan Imam KH Zainuri Al Hafidz,” katanya.

Untuk pemotongan hewan kurban, kata Kiai Muhyiddin juga  akan dilakukan Sabtu (1/8/2020) serta tidak membagi daging kurban secara langsung kepada masyarakat di lokasi masjid. Hal ini untuk mencegah terjadi kerumunan massa.

“Pembagian daging akan diberikan langsung diantar kepada penerima yang sudah di daftar sebelumnya. Bahkan untuk hewan kurban kambing ada yang akan diserahkan dalam kondisi hidup kepada beberapa pondok pesentran di Kota Semarang,” tegasnya. st

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *