Masa Pandemi, Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Teh Cascara

Produk Teh Cascara dan Wedang Uwuh Celup yang disosialisasikan mahasiswa KKN Undip di Temanggung. Foto: dok
TEMANGGUNG (Jatengdaily.com) – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim II Tahun 2020 diselenggarakan secara berbeda. Pandemi COVID-19 membuat KKN dilaksanakan di lokasi tempat tinggal masing-masing.
Keputusan ini diambil oleh Rektor Universitas Diponegoro sehubungan dengan semakin meningkatnya grafik masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID-19. Kegiatan KKN berlangsung mulai dari tangggal 5 Juli hingga 15 Agustus 2020 yang mengusung tema utama yaitu “Pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 berbasis pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s)”.
Pandemi COVID-19 terjadi di seluruh dunia, seluruh masyarakat dituntut untuk menerapkan tatanan kehidupan baru yang sangat berbeda dari sebelumnya. Berlangsungnya pandemi berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat mulai dari sosial, pendidikan, akses publik hingga yang paling terasa adalah pendapatan masyarakat yang terus menurun.
Hal ini yang membuat salah satu mahasiswa jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian dan Perternakan, Universitas Diponegoro, Andreas Niko Raharjo membuat dua program yang diharapkan mampu memberikan sebuah edukasi, sosialisasi dan inovasi baru dalam masyarakat untuk mengatasai dampak kesulitan ekonomi yang tengah dirasakan oleh masyarakat.
Program yang dilaksanakan adalah pemanfaatan potensi hasil kebun kopi secara maksimal dengan pembuatan produk teh cascara dari kulit kopi dan pembuatan produk wedang uwuh dalam kemasan tea bag yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Kedua program dilaksanakan di RT 02/ RW 04 Dusun Ngelo, Desa Wadas, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung secara door to door.
Sasaran utama adalah warga sekitar yang bekerja sebagai petani kopi. Sebagaimana kita tahu bahwa Kabupaten Temanggung menjadi salah satu sentra hasil kopi terbaik di Indonesia akan tetapi potensi kopi belum diolah secara maksimal. Ada hasil samping pengolahan kopi yang tidak dimanfaatkan yaitu kulit kopi.
Kulit kopi dapat diolah menjadi produk teh cascara yang hingga sekarang ini makin dikenal oleh banyak kalangan masyarakat. Potensi kulit kopi mampu memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat terutama di kala pandemi saat ini. Prosesnya, kulit kopi tidak dibuang namun dapat dikumpulkan untuk dikeringkan kemudian dihaluskan secara kasar dan dikemas pada kantong teh untuk memudahkan penyeduhan baru kemudian dipasarkan.
Selain itu program kerja yang lain adalah mengenalkan produk wedang uwuh celup dengan memanfaatkan situasi disaat pandemi, sebagai produk peningkat imunitas tubuh. Bahan-bahan yang dibutuhkan pun sangat mudah ditemukan sehingga masyarakat dapat mempraktekkan langsung.
Warga terbilang antusias dalam mengenal kedua produk tersebut karena masih cukup jarang dijumpai. Pemilihan kemasan memiliki peran penting dalam membuat produk di mana produk-produk tersebut disimpan pada kemasan tea bag, memiliki fungsi dalam menjaga kualitas, daya simpan maupun memberikan nilai ekonomis untuk diperjualbelikan.
Sosialisasi dilakukan menggunakan media poster untuk memudahkan warga dalam memahami menyangkut produk teh cascara dan wedang uwuh celup. Dimulai dari pengenalan produk, cara pembuatan, khasiat serta tujuan dari kedua program tersebut. Ketua RT setempat mengungkapkan pihaknya mendukung adanya kegiatan KKN di lingkungan RT02/ RW 04 Dusun Ngelo dengan menguatkan lingkungan yang dapat berguna serta membantu masyarakat dalam masa pandemi saat ini. Andreas Niko Raharjo-yds