in

Pasang Atap Panel Surya, CCAI Raih Penghargaan Solar PV Rooftop Champion 2020

Atap Panel Surya yang telah terpasang di pabrik Coca Cola Amatil Indonesia mendapat penghargaan. Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Coca-Cola Amatil Indonesia(CCAI) mendapat penghargaan Solar PV Rooftop Champion 2020 dan mendapat perhatian dari Komisi VII DPR RI, yang membawahi bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, Riset dan Teknologi, Lingkungan Hidup, Bapedal, BATAN, LIPI, BPPT dan Dewan Riset Nasional.

Penghargaan Solar PV Rooftop Champion 2020 diberikan karena Coca Cola sebagai salah satu perusahaan dengan kontribusi terdepan dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Indonesia, Coca-Cola Amatil Indonesia.

Penghargaan Solar PV Rooftop Champion 2020 diserahkan oleh Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) secara virtual dalam ajang The 9th Indonesia Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ConEx belum lama ini . Acara ini dihadiri langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dan perwakilan dari berbagai institusi dan industri.

Pemasangan atap di CCAI dilakukan pada 30 September 2020, Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) meresmikan pemasangan atap panel surya terbesar dalam fasilitas produksi di Asia Tenggara. Panel surya ini diletakkan di area atap fasilitas produksi Coca Cola Amatil Indonesia di Cikarang Barat seluas 72.000 meter persegi dengan nilai pemasangan atap panel surya sebesar USD5,8 juta (Rp 87 miliar).

Atas upayanya tersebut CCAI mendapatkan penghargaan yang diterima oleh Lucia Karina selaku Direktur Public Affairs, Communications and Sustainability Coca-Cola Amatil Indonesia yang mengatakan bahwa salah satu komitmen perusahaan dalam keberlanjutan lingkungan adalah berperan aktif untuk membatasi peningkatan suhu global agar tidak lebih dari 1,5 derajat celcius. Coca-Cola Amatil secara keseluruhan menargetkan setidaknya 60 persen dari kebutuhan energi bersumber dari energi terbarukan dan rendah karbon di tahun 2020.

“Kami sangat bangga dapat meresmikan fasilitas surya atap di fasilitas manfaktur kami di Cikarang Barat pada bulan September lalu bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Panel surya atap tersebut merupakan panel terbesar yang dipasang pada fasilitas manufaktur di kawasan Asia Tenggara, dan kedua di kawasan Asia Pasifik. Ke depan, kami juga berencana untuk memperluas fasilitas panel Surya atap kami kami di fasilitas manufaktur kami yang lain,” jelas Karina.

Kunjungan Komisi VII DPR RI di Fasilitas Produksi Coca-Cola Amatil Indonesia Cikarang Barat Pada tanggal 26 November 2020, Coca-Cola Amatil Indonesia (Amatil Indonesia) menerima kunjungan Komisi VII DPR RI di fasilitas produksi Cikarang Barat untuk melihat lebih lanjut atap panel surya Amatil Indonesia yang baru saja diresmikan bulan September 2020 lalu.
Pemasangan atap panel surya tersebut merupakan bentuk komitmen Amatil Indonesia untuk mendukung ambisi pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (greenhouse gas /GHG) sebanyak 29% atau setara dengan 314 juta ton karbondioksida hingga 2030, juga Classified – Confidential kontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 7, 9, 11, 12 dan 13.

Dalam Kunjungan yang disambut oleh Lucia Karina selaku Public Affairs, Communication, Sustainability Director Coca-Cola Amatil Indonesia, Komisi VII DPR RI menyatakan dukungannya terhadap pengembangan energi baru terbarukan. Sejalan dengan dukungannya yang akan dituangkan dalam bentuk UU Energi Baru Terbarukan yang saat ini masih dalam pembahasan.

“Instalasi solar panel CCAI ini bisa menjadi contoh bagi industri lainnya di seluruh Indonesia. Khususnya pada wilayah Jawa Barat yang mempunyai tantangan memiliki kebutuhan listrik paling tinggi di bandingkan daerah lainnya,” ujar Ketua Tim Kunjungan Komisi VII DPR RI, Ramson Siagiaan.

Proyek energi terbarukan lainnya yang didukung oleh Amatil Indonesia termasuk pengadaan 243,383 mesin pendingin hemat energi (cooler) kepada konsumer, yang dapat menghemat hingga 178 juta kwh energi per tahun, instalasi LED sebagai alternatif pencahayaan alternatif di seluruh pabrik, konversi konversi dari solar, gas alam dan gas alam terkonversi (LNG) untuk pemanas, pembangkit listrik dan forklift sejak tahun 2008. st

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Polsek Mojolaban Bersama SAR Cari Warga Gadingan Yang Diduga Nekat Menceburkan Diri ke Bengawan Solo

“Kegalauan ” Akademik Ulama Pesantren