SEMARANG (Jatengdaily.com) – Sejak pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Kota Semarang tren pasien positif Covid sembuh terus bertambah. Meski demikian, rapid test terus digelar di banyak tempat, guna melakukan skrining penyebaran COVD-19.
Sejumlah tempat yang masih menjadi titik kerumunan massa di Kota Semarang, menjadi sasaran digelarnya uji rapid test terhadap masyarakat, antara lain di pasar rakyat, area fasilitas umum, dan jalur padat pengendara bermotor.
Dengan upaya digelarnya rapid test kepada masyarakat pada masa PKM di Kota Semarang ini, diharapkan pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19 akan dapat semakin ditekan. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat meninjau pelaksaan rapid test di wilayah Tlogosari, Kota Semarang.
Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang menegaskan, melalui upaya skrining yang dilakukan Pemerintah Kota Semarang bisa mendapatkan pemetaan wilayah secara lebih spesifik, apabila ditemukan ada yang berpotensi terkonfirmasi positif COVID-19.
“Seperti kemarin, di wilayah Tlogosari yang kita temui tidak tertib menggunakan masker, langsung kita arahkan untuk melakukan rapid test,” kata Wali Kota Semarang, Rabu (13/5).
Diharapkan, tentu masyarakat tidak ada yang positif, seperti yang di Tlogosari ini semua yang dites hasilnya negatif. Tapi tetap bahwa, memakai masker itu penting pada saat ini, jadi tidak boleh menyepelekan.
Sementara itu rapid test telah dilaksanakan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Semarang di Pasar Karangayu, Kota Semarang, Selasa (12/5/2020). Sama seperti di lokasi sebelumnya, di Pasar Karangayu juga tidak ditemukan masyarakat dengan hasil positif, setelah dilakukan rapid test.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Abdul Hakam menyampaikan, hingga saat ini telah ada sekitar 10.000 rapid test dilakukan di Kota Semarang. Sedangkan ke depannya ditargetkan masih ada hampir 3.000 rapid test di Kota Semarang kepada masyarakat.
Hakam menyebutkan, selama diberlakukannya PKM (Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Kota Semarang, angka COVID-19 cenderung turun merujuk pada angka konfirmasi positif dan PDP yang jumlahnya terus berkurang.
Dimana pada hari Selasa, 12 Mei 2020 angka penderita COVID-19 positif di Kota Semarang turun lagi ke angka 55 orang, sedangkan PDP juga turun di angka 82 orang, setelah sebelumnya pada tanggal 10 Mei 2020 masih tercatat 248 orang.
Ia menambahkan, jangan sampai ada euforia sementara waktu ini, karena masih bisa berpotensi terjadi peningkatan angka COVID-19 di Kota Semarang, jika masyarakat kemudian tidak tertib. Ugl–st