SEMARANG (Jatengdaily.com) – Anggota DPRD Kota Semarang melakukan peninjauan lapangan di rumah isolasi darurat Covid-19 yang berada di rumah dinas Wali Kota Jalan Rorojonggrang No 1 Semarang, Senin (30/3/2020).
Tinjauan lapangan dipimpin Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo guna memastikan semua kelengkapan dan keamanan ruang isolasi darurat tersebut.
Anang didampingi anggota komisi yang membidangi masalah kesejahteraan sosial, seperti Supriyadi, Umi Surotudiniya, Abdul Madjid, HM Rohaini dan M Sifin Al Muhfti, disambut Kepala Dinas Kesehatan Kota Abdul Hakam dan Kepala BPBD Kota Semarang Arif Rudiyanto.
Anang mengatakan, posko penampungan yang dibangun di rumah dinas Wali Kota Semarang tersebut sudah cukup memadai. Fasilitas yang tersedia cukup lengkap, sehingga orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam perawatan (PDP) kasus virus corona yang isolasi, bisa dilakukan di sini.
“Kami cek, tempat penampungannya cukup bagus, fasilitasnya lengkap, ada sekitar 94 kamar untuk ODP, dan 6 kamar untuk PDP. Di sini juga disediakan tenaga para medis, termasuk dokter jaga,” kata Anang.
Warga sekitar juga diminta untuk tidak khawatir akan keberadaan ruang isolasi darurat ini. Tempat pengelolaan limbahnya bagus, sehingga kemungkinan mencemari permukiman sekitar sangatlah kecil.
“Ada pengolahan air limbah (IPAL) yang sesuai dengan standar rumah sakit. Kami pastikan pengelolaan limbahnya aman. Keluar masuknya pasien juga dijaga sesuai prosedur ruang isolasi,” tegasnya.
Komisi D, kata politisi asal Partai Golkar ini, menilai langkah pemkot bagus karena perkembangan kasus covid-19 di Kota Semarang semakin signifikan. Apalagi daya tampung sejumlah rumah sakit di Kota Semarang juga terbatas.
Anggota Komisi D DPRD, Abdul Majid berharap masyarakat mematuhi imbauan pemerintah termasuk social distancing.
“Termasuk soal menjaga kebersihan, rajin cuci tangan, dan menjaga daya tahan tubuh, agar stamina tetap prima,” katanya.
Hal itu diharapkan bisa memutus mata rantai penularan virus corona, sehingga rumah penampungan ini tidak difungsikan karena bisa diatasi oleh fasilitas yang ada di rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota, Abdul Hakam mengatakan, saat ini ada 29 rumah sakit di Kota Semarang siap menampung pasien kasus corona, baik ODP maupun PDP.
Ada15 dan memiliki ruang isolasi. Total sekitar 150 bed yang bisa digunakan untuk isolasi. Kalau ditambah yang ada di rumah dinas dan Balai Diklat Kota Semarang, bisa mencapai 400-an. Kami optimistis pelayanan kesehatan bagi pasien terkena virus corona baik,” katanya.Ugl–st
GIPHY App Key not set. Please check settings